Dosen ITS Asal Malang Buat Inovasi Permainan Edukasi Keuangan sebagai Alat Pembelajaran : Tata Harta

Board Game Tata Harta lahir dari kegelisahan kurangnya literasi keuangan di tingkat remaja. Adaptif dan relevan bagi siswa SMA/SMK sederajat

Penulis: sulvi sofiana | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
GAME LITERASI KEUANGAN : Dosen Departemen Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Rabendra Yudistira Alamin menunjukkan board game dengan tema keuangan yang dinamakan Tata Harta buatannya 

Tim peneliti melibatkan mahasiswa DKV ITS yang menangani ilustrasi, tipografi, tata letak, dan kemasan.

“Prototipe diuji coba bertahap dengan melibatkan komunitas board game, peserta seminar, pengunjung kafe edukatif, dan beberapa pakar,” bebernya.

Setelah disempurnakan, prototipe Tata Harta ini diuji coba di SMKN 1 Mojokerto dan SMKN 12 Surabaya dengan melibatkan lebih dari 60 siswa dari latar belakang sosial ekonomi yang beragam.

Hasilnya, menunjukkan peningkatan motivasi dan keterlibatan siswa secara signifikan. 

“Pendekatan Game Based Learning berhasil menciptakan pengalaman belajar yang lebih aktif, relevan, dan menyenangkan dibanding metode konvensional.” tutur lelaki berkacamata itu.

Menariknya, kerangka AGBL yang dikembangkan dari riset ini juga telah menginspirasi lahirnya produk turunan berupa permainan edukatif Cashflowpoly Entrepreneur Edition. 

Permainan tersebut dirancang khusus untuk siswa SD dan SMP, dan telah diproduksi secara massal sebagai media pembelajaran literasi keuangan dan kewirausahaan di berbagai sekolah di Indonesia.

Anggota komunitas Boardgame Surabaya ini berharap agar inovasi yang dipresentasikan dalam sidang doktornya tersebut tidak berhenti sampai di sini. 

Ia ingin melihat Tata Harta terus dikembangkan dan dimanfaatkan lebih luas, termasuk potensi digitalisasinya untuk menjangkau lebih banyak pelajar di berbagai daerah sehingga mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 tentang pendidikan berkualitas. 

“Kami ingin menciptakan ekosistem pembelajaran keuangan yang tidak hanya menyenangkan, tapi juga bermakna dan berkelanjutan,” tutup Bendra. 

 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved