VIRAL Pasien Pulau Mandangin Madura Dirujuk Pakai Perahu, Kini Meninggal, Ambulans Laut Tak Ada BBM

VIRAL Pasien Pulau Mandangin Madura Dirujuk Pakai Perahu, Kini Meninggal, Ambulans Laut Tak Ada BBM

Editor: Eko Darmoko
IST
MENINGGAL DUNIA - Keluarga pasien dibantu warga saat mengangkat jenazah Mohammad Wani (61), warga Dusun Barat, Desa Pulau Mandangin, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura. Wani sebelumnya dirujuk dari Pulau Mandangin ke Sampang menggunakan perahu milik nelayan. 

"Anggaran operasional sebenarnya telah disiapkan hingga bulan Juli 2025."

"Tapi, tingginya frekuensi rujukan pasien membuat dana habis lebih cepat sejak April 2025," terangnya.

Meski begitu, Dinkes Sampang berjanji akan segera mengupayakan dana tambahan agar ambulans laut kembali bisa digunakan dalam waktu dekat.

“Nanti kami akan usahakan agar dana PAK segera turun."

"Intinya kami akan benar-benar berusaha dalam hal ini,” pungkasnya.

MENERJANG OMBAK - Perahu milik nelayan Pulau Mandangin, Madura, membawa pasien yang dirujuk dari Puskesmas setempat ke RS di Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura.
MENERJANG OMBAK - Perahu milik nelayan Pulau Mandangin, Madura, membawa pasien yang dirujuk dari Puskesmas setempat ke RS di Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura. (IST)

Diberitakan sebelumnya, peristiwa dramatis terjadi di perairan Pulau Mandangin, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura.

Seorang pasien berinisial M (61) dirujuk ke RS Qona'ah Sampang menggunakan perahu nelayan.

Video yang viral di media sosial itu, pasien yang sakit tampak terbaring di atas perahu dengan selang infus dan oksigen yang melekat di tubuhnya.

Dengan kondisi ombak yang cukup tinggi, perahu ditumpangi pasien dan seorang perempuan yang menemaninya terombang-ambing di lautan.

Momen pilu itu memantik berbagai respons dari warganet, bahkan banyak yang menanyakan kelengkapan fasilitas kesehatan milik Pemkab setempat, yakni ambulans Laut.

Keluarga korban, Jalil mengatakan, M merupakan pasien Puskesmas Mandangin yang sedang kritis lantaran mengalami kondisi gula rendah.

Pasien sempat mendapat perawatan di Puskesmas Mandangin sejak Rabu (2/7/2025), namun kondisinya semakin kritis.

"Jadi saya meminta surat rujukan dan pihak Puskesmas memberikan surat rujukan sekitar pukul 03.00 Wib," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (4/7/2025).

Setelah itu, dirinya meminta petugas Puskesmas untuk memberikan pelayanan agar pasien dibawa menggunakan ambulans laut berupa Speed Boat.

Sayangnya, permintaan tersebut tidak dapat terpenuhi lantaran ambulans laut tidak lagi beroperasi.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved