Pembunuhan Brigadir Nurhadi

Pesan Aneh Ipda Haris Sebelum Brigadir Nurhadi Tewas 'Diam Jangan Ikut Campur' Kompol Yogi Tahu

Pesan aneh Ipda Haris sebelum Brigadir Nurhadi tewas, diminta diam jangan ikut campur Kompol Yogi tahu chat-nya dikirim.

|
Dok. Polda NTB/canva.com
POLISI TEWAS - Brigadir Muhammad Nurhadi (KIRI) tewas diduga dianiaya dua atasannya di Gili Trawangan, Lombok Utara, 16 April 2025. Foto ilustrasi handphone (KANAN). Salah satu tersangka, Ipda Haris kini ditahan Satreskrim Polda NTB sempat mengirimkan pesan kepada korban untuk diam tidak ikut campur. 

SURYAMALANG.COM, - Misteri kematian Brigadir Muhammad Nurhadi di dasar kolam Vila Tekek, Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu (16/4/2025) membuat keluarga korban bertanya-tanya.

Keluarga akhirnya mencurigai beberapa hal termasuk chat atau pesan WhatsApp (WA) yang dikirimkan tersangka Ipda Haris Candra kepada Brigadir Nurhadi.

Selain pesan singkat, keluarga yang merasa janggal juga mencari tahu kebenaran peristiwa dari kenalannya di Gili Trawangan.

Dari sana, keluarga mendapati beberapa fakta yang berbeda antara keterangan polisi dengan penjelasan warga pada hari kematian Nurhadi. 

Baca juga: Tak Terima Dipecat Tewasnya Brigadir Nurhadi, Kompol Yogi dan Ipda Haris Ajukan Banding, Beda Nasib

Reni (35), kakak Ipar Nurhadi mengaku sempat membuka pesan WA dari HP Nurhadi bersama keluarga.

Setelah dibuka, Reni melihat ada pesan dari Ipda Haris yang meminta korban tidak ikut campur.  

Oleh Brigadir Nurhadi, pesan tersebut dikirim kepada tersangka, Kompol I Made Yogi Purusa.

"Di WhatsApp itu terlihat percakapan tersangka HC yang memintanya (Nurhadi) diam saja, itu di screenshot oleh almarhum dikirim ke tersangka YG" kata Reni melansir Tribun-Medan.com, Minggu, (13/7/2025).

"Sayangnya saya tidak kirim hasil screenshot itu ke handphone saya" lanjutnya.  

"Ada banyak yang bisa kita lihat di sana, tapi sudah disita," imbuh Reni.  

Baca juga: SUMPAH Istri Brigadir Nurhadi Tak Terima Sogokan Rp400 Juta dari Kompol Yogi, Kompolnas Cek Vila

Reni juga selalu mengecek apa yang sebenarnya terjadi di Gili Trawangan saat Nurhadi dibawa ke Klinik Warna Medical.

Dari sana, Reni mendapati informasi yang berbeda antara keterangan polisi dan informasi dari rekan-rekannya di Gili Trawangan.  

Reni mengatakan, polisi menyebut kepada keluarga, luka pada Nurhadi karena terjatuh dari cidomo (alat transportasi tradisional yang ada di Gili Trawangan).  

"Kemudian juga kami dikabari Nurhadi saat kritis dibawa ke Klinik Warna diantarkan YG tetapi rekannya di klinik mengatakan tidak ada YG yang ikut mengantar ke klinik," kata Reni.

"Jadi banyak sekali informasi yang tidak sesuai, sehingga kami keluarga sudah tidak percaya pada siapa pun," sambungnya. 

Baca juga: Keyakinan Elma Agustina Brigadir Nurhadi Dipaksa Minum Obat, Polda NTB Kantongi Otak Pembunuhan

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved