Kuliah Jokowi Disebut Cuma 4 Semester dengan IP di Bawah 2,0 Oleh Prof Sofian Effendi Eks Rektor UGM

Masa kuliah Jokowi disebut cuma 4 semester dengan IP di bawa 2,0 oleh Profesor Sofian Effendi mantan rektor UGM. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
ISTIMEWA/Tribunnews
IJAZAH JOKOWI - Potret transkrip nilai ijazah Jokowi (KIRI) dan Profesor Sofian Effendi (KANAN). Prof Sofian Effendi mantan rektor UGM menyebutkan jika Jokowi cuma kuliah 4 semester dengan IP di bawah 2,0. Namun kini pernyataannya dicabut. 

"Jokowi menurut informasi para profesor itu dan mantan dekan, pada tahun 1982 tidak lulus di dalam penilaian.

4 semester dinilai 30 mata kuliah dia index prestasinya (IPK) tidak tercapai," kata Sofian di Youtube Balige Academy.

Hal tersebut menurutnya sejalan dengan guyonan Jokowi ke Mahfud MD yang menyebut bahwa IPK dirinya tak sampai 2 tapi bisa lulus dari UGM.

"IPK di bawah 2. Saya lihat di dalam transkip nilai itu juga yang ditampilkan, dia kan hanya IPK-nya gak sampai 2 kan karena itu dia kalau sistemnya benar, karena waktu itu masih ada sarjana muda dan doktoral jadi dia tidak lulus, DO istilahnya, hanya boleh sampai BSc," katanya.

Bahkan menurutnya tugas akhir skripsi Jokowi juga tidak diuji oleh pembimbingnya, Achmad Soemitro.

"Pada waktu dia mengajukan tesis, mau diuji, tapi pas dia mau ke Aceh, jadi gak jadi ujian itu karena mungkin Profesor Achmad Soemitro melihat kan bahwa anak ini punya BSc kok mau mengajukan skripsi.

Karena memang tidak membimbing orang yang bukan MKDU, jadi dia belum memenuhi persyaratan untuk mengajukan skripsi," katanya.

Profesor Sofian Effendi mengatakan skripsi yang ditulis Jokowi merupakan hasil mencontek.

"Itu yang Pak Kasmudjo gak mau ngomong saat itu, skripsinya pun sebenarnya adalah contekan dari pidatonya Sunardi.

Salah satu dekan. Kan baru pulang dari Kanada terus dia bikin makalah mengenai perkembangan industri kayu, dan itu yang dipakai," katanya.

Menurutnya skripsi tersebut juga tidak pernah diuji.

"Saya tanya ke petugasnya, kok ini kosong, iya pak karena memang nggak diuji dan nggak ada nilainya.

Makanya gak ada tanggal kan, gak ada nilai. Jadi kalau dia mengatakan saya punya ijazah asli, ya kalau BSc benar lah, tapi kalau ijazah skripsi gak punya dia," katanya.

(SURYAMALANG.COM/POSBELITUNG)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved