Kota Malang

Binus University Malang Perkuat Ekosistem Wirausahawan Muda dengan Bekali Mahasiswa Tentang Bisnis

Binus University Malag Perkuat Ekosistem Wirausahawan Muda dengan Bekali Mahasiswa Tentang Bisnis

|
SURYAMALANG.COM/Rifky Edgar
GELORA BISNIS - Mahasiswi Binus University Malang, Afita Svennova (kanan), bersama rekannya saat menunjukkan produk cookies buatannya yang diberi nama Joyau Dessert dalam kegiatan Entrepreneurial Odyssey, Jumat (25/7/2025). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Binus University Malang terus mengembangkan pendekatan komprehensif dalam menyiapkan mahasiswanya menempuh jalur kewirausahaan.

Melalui kombinasi ekosistem pendampingan, praktik industri, dan fasilitas teknologi digital, Binus University ingin membentuk lulusan yang siap menjadi entrepreneur andal di tengah dinamika pasar yang terus berubah.

Seperti dalam kegiatan Entrepreneurial Odyssey, Jumat (25/7/2025), mahasiswa Binus menunjukkan karyanya masing-masing.

Beragam produk karya bisnis mahasiswa program studi Entrepreneurship
Business Creation ini dipamerkan di dalam kampus.

Mulai dari produk kriya, teknologi hingga kuliner buatan mahasiswa Binus dipamerkan dalam kegiatan tersebut.

Baca juga: Binus Malang Siap Menjadi Kampus Digitec Preneur, Buka Prodi Digital Communication

Ketua Program Studi Entrepreneur, Etsa Astridya Setiyati SE MComm menjelaskan, bahwa acara ini bukan sekadar pameran karya, melainkan refleksi dari proses pembelajaran yang menekankan pada praktik dan keberanian untuk mencipta.

“Di acara Entrepreneurial Odyssey, mahasiswa tidak hanya mempresentasikan ide, tetapi menunjukkan bagaimana mereka menjalankan dan mengembangkan bisnis nyata."

"Kami membekali mereka dengan kurikulum praktis, mentorship dari industri, dan lingkungan kampus yang mendukung kreativitas dan keberanian dalam mengambil risiko," ucapnya kepada SURYAMALANG.COM.

Selain itu, mahasiswa juga dibekali kemampuan melakukan riset pasar, pengembangan produk, strategi komunikasi bisnis, hingga kepemimpinan dalam membentuk unit usaha baru.

Pendekatan ini diyakini memperkuat kesiapan mereka menghadapi dunia bisnis maupun industri.

Namun di balik kemajuan teknologi, terdapat tantangan lain yang tak kalah penting.

Salah satunya adalah kurangnya kemampuan berpikir kritis dalam menyaring informasi.

"Anak-anak sekarang cepat menangkap teknologi, tapi kadang kurang terlatih untuk menelusuri validitas informasi."

"Ini penting, agar mereka tidak mudah tersesat oleh informasi yang keliru," ujarnya.

Adanya pendampingan dari kampus ini membuat Afita Svennova, mahasiswi jurusan Entrepreneurship Business Creation mampu mengembangkan bisnisnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved