Kota Malang

Dukung Trans Jatim yang Digagas Pemprov, Dinas Perhubungan Kota Malang Rencana Bangun Sky Train

Dukung Trans Jatim yang Digagas Pemprov, Dinas Perhubungan Kota Malang Rencana Bangun Sky Train

Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
SKY TRAIN - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, saat berada di Balai Kota Malang, Selasa (29/7/2025). Ia mengatakan rencana Sky Train mencuat dalam rapat koordinasi yang melibatkan perwakilan kepala daerah dari tiga daerah di Malang Raya; Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Rencana pembangunan moda transportasi Sky Train yang menghubungkan wilayah Malang Raya sedang menjadi pembahasan lintas daerah.

Proyek ini disebut sebagai salah satu upaya mendukung pengembangan sistem transportasi terintegrasi, termasuk program Trans Jatim yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menyebut bahwa rencana Sky Train ini mencuat dalam rapat koordinasi yang melibatkan perwakilan dari tiga kepala daerah di Malang Raya; Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang.

“Dalam forum itu dibentuk kelompok kerja atau pokja, salah satunya pokja transportasi yang membahas pengembangan angkutan terintegrasi di Malang Raya, termasuk Trans Jatim."

"Nah, dari diskusi tersebut, muncul gagasan tentang Sky Train yang bisa menghubungkan wilayah dari Kota Batu hingga Kota Malang,” terang Widjaja Saleh Putra, Selasa (19/7/2025).

Baca juga: Terbaik di Jatim, Kota Malang Jadi Contoh Kerukunan Umat Beragama, FKUB Intensif Dialog Lintas Iman

Meski detail teknis masih berada di ranah kerja pokja dan lintas instansi, Widjaja memastikan bahwa Dishub Kota Malang mendukung penuh rencana tersebut.

“Kami tentu memberikan masukan, data, dan informasi yang dibutuhkan agar program ini bisa terwujud."

"Prinsipnya mendukung, karena ini juga bagian dari memperkuat layanan transportasi publik,” ujarnya.

Ia menambahkan, Sky Train dan Trans Jatim memiliki karakteristik layanan yang berbeda.

Sky Train akan menjadi moda berbasis rel di jalur atas, sedangkan Trans Jatim mengandalkan jalur darat dengan armada minibus.

“Ini bukan soal tumpang tindih. Masyarakat nanti justru punya banyak pilihan."

"Trans Jatim jalan di bawah, Sky Train di atas. Keduanya bisa saling melengkapi karena jalurnya juga tidak sama,” jelasnya kepada SURYAMALANG.COM.

Baca juga: HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Bendera Merah Putih 80 Meter Terbentang di Kelurahan Bareng Kota Malang

Terkait angkutan kota (angkot) biru yang saat ini masih beroperasi di dalam Kota Malang, Widjaja mengatakan bahwa pengaturannya akan tetap mempertimbangkan optimalisasi layanan eksisting.

"Angkot biru itu punya batasan wilayah. Kalau Sky Train dan Trans Jatim lintas daerah. Jadi pengaturannya beda,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa Trans Jatim untuk Malang Raya akan menggunakan armada minibus, berbeda dari Trans Jatim utama yang sudah lebih dulu berjalan di wilayah lain Jawa Timur.

“Trans Jatim yang dimaksud di sini tetap disediakan oleh Provinsi."

"Sementara Sky Train, meski belum final, dibicarakan sebagai salah satu inovasi transportasi masa depan Malang Raya yang bisa mendukung sistem terintegrasi,” pungkas Widjaja.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved