Surabaya

Wali Kota Surabaya Kaget saat Temukan Kasur, Meja dan Kursi dalam Kerja Bakti Bersih-bersih Sampah

Wali Kota surabaya Kaget saat Temukan Kasur, Meja dan Kursi dalam Kerja Bakti Bersih-bersih Sampah

Pemkot Surabaya
TINJAU TUMPUKAN SAMPAH - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menginspeksi hasil kerja bakti warga melalui program Surabaya Bergerak. Wali Kota kaget saat tahu ada kasur pada tumpukan sampah hasil kerja bakti. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, melakukan evaluasi terhadap kegiatan kerja bakti massal bertajuk Surabaya Bergerak saat ini.

Satu di antaranya menyangkut jenis sampah yang dihasilkan.

Hal ini disampaikan Wali Kota Eri saat menemukan adanya kasur bekas pada kerja bakti.

"Kalau hasil kerja bakti kan perantingan, endapan (lumpur) selokan."

"Tapi ini yang dibuang kasur, meja, kursi, kemudian kayu-kayu. Itu kan sebetulnya bebannya masyarakat,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Banyaknya sampah di luar hasil kerja bakti membuat petugas pengangkut dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya kewalahan.

Apalagi, banyak dari perkampungan yang tidak melaporkan kepada petugas terkait rencana kerja bakti tersebut.

Baca juga: PNS Alias Pegiat Nasibungkus Surabaya Rayakan Hari Jadi ke-6, Bagikan 600 Paket Nasi untuk Warga

"Kalau mereka melakukan pembongkaran (sampah besar seperti kasur), itu dilakukan sendiri pembuangan (sampahnya) ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir)."

"Jadi (sampah) yang diambil pemerintah kota adalah sampah rumah tangga," kata Cak Eri kepada SURYAMALANG.COM.

Agar kejadian serupa tidak terulang, Wali Kota Eri menyampaikan tiga poin evaluasi program Surabaya Bergerak.

Pertama, setiap RW yang hendak menggelar kerja bakti diimbau untuk mendaftarkan kegiatan melalui aplikasi Surabaya Bergerak.

Dengan mendaftar, Pemkot akan memantau. Memastikan 200 titik di tiap hari, pengangkutan sampah dari lokasi kerja bakti menuju TPA juga bisa lebih optimal.

“Misal masuk (daftar) di minggu pertama, kedua atau ketiga bulan Agustus."

"Tapi kalau ternyata di Minggu pertama sudah penuh, maka dia masuknya di Minggu kedua. Maka jangan kerja bakti di Minggu pertama,” tegasnya.

Baca juga: Di Malang dan Sekitarnya Ada Sound Horeg, Tapi di Surabaya Tidak Ada, Ini Penjelasan Bakesbangpol

Ia mengingatkan, jika warga tetap memaksakan kerja bakti di luar jadwal yang telah ditentukan, maka pengangkutan sampah tidak bisa dilakukan pada hari yang sama, namun dilakukan setelahnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved