Kota Malang
Demam Berdarah Dengue di Wilayah Puskesmas Pandanwangi Kota Malang Tembus 52 Kasus Selama Juli 2025
Demam Berdarah Dengue di Wilayah Puskesmas Pandanwangi Kota Malang Tembus 52 Kasus Selama Juli 2025
Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.CON, MALANG - Sebanyak 52 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tercatat di wilayah kerja Puskesmas Pandanwangi, Kota Malang, selama bulan Juli 2025. Jumlah ini didominasi dari Kelurahan Pandanwangi.
Kepala Puskesmas Pandanwangi, dr Sri Purwani, menjelaskan bahwa faktor lingkungan menjadi penyebab utama tingginya kasus DBD di wilayahnya.
“DBD itu penyakit berbasis lingkungan, ditularkan oleh nyamuk. Kepadatan penduduk juga sangat berpengaruh, terutama di wilayah Pandanwangi yang jumlah penduduknya jauh lebih besar dibandingkan Arjosari,” ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Senin (4/8/2025).
Meski angka kasus cukup tinggi, dr. Sri memastikan tidak ada laporan kematian akibat DBD di wilayahnya.
Untuk menekan penyebaran penyakit, pihak Puskesmas terus menggencarkan pemantauan dan edukasi melalui program "satu rumah satu jumantik" dan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak. Selain itu, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terus digalakkan.
Baca juga: Empat Orang Terluka dalam Kecelakaan Truk Muatan Tetes Tebu di Fly Over Kotalama Kota Malang
“Kalau ingin sehat, kuncinya hanya satu: PHBS. Itu yang utama. Bisa dari sanitasi, kebersihan pribadi, olahraga, dan bahkan memakai masker, terutama di musim pancaroba seperti ini karena kasus infeksi saluran pernapasan juga meningkat,” paparnya.
Dalam tiga bulan belakangan ini, ada sekitar 10 ribu orang yang datang berobat ke Puskesmas. Dokter di Puskesmas Pandanwangi banyak menangani kasus hipertensi dan diabetes.
Selain penanganan DBD, Puskesmas Pandanwangi juga tengah melakukan intensifikasi imunisasi bagi anak-anak. Tim puskesmas turun langsung ke wilayah untuk mencari anak usia di bawah satu tahun yang belum diimunisasi, termasuk melalui layanan di Posyandu.
“Kasusnya memang tidak ada, tapi capaian imunisasi masih rendah," ujarnya.
Terkait pelayanan kesehatan, Puskesmas Pandanwangi memiliki fasilitas yang memadai meski tanpa menyediakan layanan rawat inap. Pasalnya, sesuai aturan Puskesmas yang berada di wilayah kota tidak boleh ada layanan rawat inap.
Beberapa layanan yang tersedia antara lain pemeriksaan laboratorium dasar, pelayanan kesehatan gigi, hingga pemeriksaan dengan tensimeter canggih yang didukung oleh Dinas Kesehatan.
“Gedung kami cukup nyaman, kami atur sedemikian rupa agar pasien tidak merasa sesak. Pemeriksaan juga kami lengkapi, termasuk untuk hipertensi, yang saat ini menjadi penyakit paling banyak ditemukan, disusul oleh diabetes,” jelas Sri.
Ia menekankan, keberhasilan mencegah penyakit tidak cukup hanya dari intervensi medis, melainkan juga dari kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat.
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Kota Malang
Kelurahan Pandanwangi
Puskesmas Pandanwangi
SURYAMALANG.COM
Komisi B DPRD Malang Heran Pemkot Tetap Tarik Retribusi Pedagang Pasar Blimbing, Tanpa Layanan Balik |
![]() |
---|
Pedagang Pasar Blimbing Tagih Janji Politik, Audiensi dengan DPRD Kota Malang |
![]() |
---|
Serapan Beras SPHP di Jawa Timur Terealisasi 6,17 Persen, Pemprov Jatim Gencarkan Pasar Murah |
![]() |
---|
Polresta Malang Kota Bersama Kelompok Tani Panen 2,5 Ton Jagung, Dukung Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Kelangkaan Beras Medium di Kota Malang, Diskopindag Kota Malang Pantau Keenganan Distributor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.