1 Syarat Kubu Roy Suryo dan Jokowi Bisa Damai Kasus Ijazah Kini Mangkir, Eks Kapolda: Gak Usah Takut

1 Syarat kubu Roy Suryo bisa damai dengan Jokowi kasus ijazah kini mangkir dari panggilan Polda Metro Jaya, eks Kapolda: gak usah takut!

|
Youtube KOMPASTV
KASUS IJAZAH JOKOWI - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ketika memberi keterangan kepada pers (KANAN). Pakar telematika Roy Suryo (KIRI) ketika menjawab sejumlah pertanyaan wartawan. Roy Suryo, Rizal Fadillah, dan Kurnia Tri Royani dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai terlapor di Polda Metro Jaya pada Selasa (12/8/2025), namun mangkir. Peluang damai dijawab Kapolda Jawa Barat Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan. 

Sebuah putusan pengadilan menjadi inkrah jika salah satu kondisi berikut terpenuhi yakni tidak ada banding, tidak ada kasasi, Putusan Mahkamah Agung.

"Sebetulnya kasus 310 311 tentang pencemaran nama baik ini kan delik aduan" kata Anton dalam tayangan Kompas TV, Senin (11/8/2025).

"Kalau delik aduan itu kan ketika yang bersangkutan nanti siapa tahu nanti adanya islah atau perdamaian ya selesai ini," kata Anton.

Baca juga: Peluang Jokowi Dipanggil KPK Setelah 2 Mantan Menterinya Diperiksa, PUKAT UGM: Tidak Boleh Sungkan

Dengan begitu, syarat kasus ini bisa damai hanya satu yakni tidak sampai ke pengadilan. 

"Yang penting tidak sampai pengadilan, ketika masih bisa terjadi perdamaian ya delik aduan bisa dicabut" ucapnya. 

"Yang penting jangan sampai surat diputus itu kemudian berdamai itu tidak bisa karena itu sudah inkrah," pungkas Anton.

Dalam kasus ini, Polda Metro Jaya meningkatkan status tudingan ijazah palsu ke tahap penyidikan usai gelar perkara oleh penyidik Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum pada Kamis (10/7/2025).

Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya saat ini tengah menangani enam laporan polisi, termasuk laporan yang dibuat oleh Jokowi.

Laporan Jokowi terkait pencemaran nama baik dan atau fitnah, sementara lima laporan polisi lainnya adalah hasil pelimpahan perkara dari polres ke Polda Metro Jaya.

Objek perkara dalam lima laporan tersebut adalah penghasutan.

Dalam kronologi yang disampaikan Jokowi saat membuat laporan, terdapat lima nama. Mereka adalah Roy Suryo Notodiprojo, Rismon Hasiholan Sianipar, Eggi Sudjana, Tifauzia Tyassuma, dan Kurnia Tri Royani.

Setelah naik status penyidikan, para terlapor dalam perkara ini adalah Eggi Sudjana, Rizal Fadillah, Kurnia Tri Royani, Rustam Effendi, Damai Hari Lubis, Roy Suryo, Rismon Sianipar, Tifauzia Tyassuma, Abraham Samad, Mikhael Sinaga, Nurdian Susilo, dan Aldo Husein.

Dalam kasus ini, Jokowi menjerat dengan Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 311 KUHP, serta Pasal 35 juncto Pasal 51 ayat (1), Pasal 32 ayat (1) juncto Pasal 48 ayat (1), dan/atau Pasal 27A juncto Pasal 45 ayat (4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Tidak Perlu Bercermin pada Kaca yang Retak

Anton Charliyan juga menyoroti sikap Rismon Sianipar dan Roy Suryo yang belum memenuhi panggilan pemeriksaan dari Polda Metro Jaya.

Anton meminta Rismon tidak perlu meniru Jokowi yang tidak bisa datang ke Polda Metro Jaya sehingga diperiksa melalui Polresta Solo di dekat tempat tinggalnya.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved