Prada Lucky Namo Tewas Dianiaya Senior

RESPON Dudung Abdurachman Soal Kasus Kematian Prada Lucky Namo Dianiaya Senior TNI Hingga Tewas

Terungkap respon Dudung Abdurachman terkait kasus kematian Prada Lucky Namo yang dianiaya senior TNI hingga tewas di NTT. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
KOLASE TRIBUNNEWS/Puspen TNI dan POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
PRADA LUCKY TEWAS DIANIAYA - Eks KSAD Jenderal (Purn) TNI Dudung Abdurachman (KIRI) merespon terkait kasus Prada Lucky Namo (KANAN) yang tewas dianiaya senior. 

Untuk mencegah kejadian serupa terulang, Dudung Abdurachman mendesak pimpinan TNI memperketat pengawasan terhadap prajurit.

Menurutnya, pengawasan orientasi terhadap prajurit baru harus dilaksanakan secara ketat.

"Pengetatan terutama dalam pengawasan, baik danru, danton, danki, ini terjun ke lapangan setiap ada program, kegiatan prajurit-prajurit yang baru masuk, orientasi itu harus dilaksanakan ketat," ucapnya.

Kegiatan pembinaan prajurit menjadi awal dari kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana.

"Motifnya atas dasar pembinaan kepada prajurit," kata Wahyu Yudhayana di Gedung Mabes AD, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).

Menurut Wahyu Yudhayana, sejumlah personel lain dalam waktu yang berbeda juga mendapat pembinaan prajurit.

Namun, Prada Lucky Namo menjadi korban jiwa dalam kegiatan yang melibatkan sejumlah prajurit tersebut.

"Perlu didalami beberapa hal yang menjadi esensi pemeriksaan terhadap para tersangka," katanya.

Saat ini TNI sedang melakukan pemeriksaan terhadap 20 tersangka untuk mendalami peran masing-masing.

Pasal yang akan dikenakan terhadap setiap tersangka tidak akan sama, tergantung pada hasil pemeriksaan lanjutan.

KABAR Keluarga Prada Lucky Namo

Muncul kabar keluarga Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) mendapatkan rumah di tengah kasus kematian anaknya yang masih bergulir akibat penganiayaan oleh 20 senior di Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Prada Lucky Namo yang bertugas di Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM) Kabupaten Nagekeo, NTT meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025). 

Sebanyak 20 orang senior telah ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan yang menyebabkan Prada Lucky meninggal dunia dengan sejumlah luka tidak wajar di tubuhnya.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyebutkan salah satu tersangka yang terlibat adalah seorang perwira.

Baca juga: Saya Mohon Bapak Ibu Prada Lucky Sujud Minta Tolong Pangdam IX/Udayana Soal Kematian Anaknya

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved