Kota Batu

Pasar Induk Among Tani jadi 'Wisata Air Terjun' Saat Hujan, DPRD Desak Pemkot Batu Segera Perbaiki

Kebocoran di Pasar Among Tani ada di hampir semua talang air di seluruh blok, mulai Blok 1 hingga Blok 9 kondisinya sudah keropos dan berlubang

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Dya Ayu
PASAR AMONG TANI - Penampakan kemegahan Pasar Induk Among Tani Kota Batu dari luar berbanding terbalik dengan yang disaksikan para pedagang yang ada di dalam. Tiap kali hujan selalu bocor dimana-mana karena talang air yang sudah rusak parah. Kondisi 'Air Terjun' di dalam pasar saat hujan (Foto kiri) 

Ia berharap dikemudian hari tidak terulang lagi, karena pasar itu dibangun menggunakan APBN yang dulu permohonannya sebesar Rp 200 miliar, kemudian yang di acc Rp 166 miliar dan telah diserahkan ke Pemkot Batu

"Pengelolaan ditangani Pemkot Batu. Sementara kondisi pasar saat ini sangat memprihatinkan, jauh dari harapan masyarakat khususnya para pedagang,” tambahnya.

Khamim menegaskan sejatinya anggaran untuk perawatan dan perbaikan Pasar Induk Among Tani telah disiapkan senilai Rp 599 juta.

Anggaran itu dapat digunakan setelah pasar diserahkan ke Pemkot Batu setelah Pemerintah pusat memberikan waktu 6 bulan masa perbaikan ditanggung pemerintah pusat dan setelah 6 bulan perawatan serta perbaikan diserahkan ke Pemkot Batu.

“Seharusnya Pemkot Batu sudah antisipasi. Dulu kalau tidak salah kami anggarkan Rp 599 juta untuk perawatan. Harusnya tidak sampai menunggu kerusakan parah seperti sekarang,” tegas politikus dari Partai PDI Perjuangan itu.

Khamim meminta para pejabat di jajaran Pemkot Batu mengingat bagaimana perjuangan untuk dapat terealisasinya pembangunan pasar yang nampak megah itu.

Kini setelah berdiri nyatanya tak sesuai dengan harapan para pedagang.

Bahkan persoalan tidak hanya muncul soal bocor saja, melainkan juga persoalan penataan zona pedagang dan kondisi pasar yang sepi sehingga banyak pedagang kios dan lapak yang tutup. 

Pemerintah Kota baiknya segera menata kembali dan memperbaiki kondisi pasar yang sangat tidak sesuai dengan harapan para pedagang.

"Ini urgent, kasihan para pedagang. Pemkot mungkin bisa melibatkan para pedagang atau paguyuban pedagang, diajak rembug menata kembali zona-zona dan lapak-lapak karena yang lebih tahu kondisi di sana," kata Khamim.

Ia mengaku Dewan selalu dikirimi video oleh pedagang, terutama tiap kali saat hujan.

"Kondisi di sana sangat memprihatinkan. Tidak mungkin orang mau masuk ke sana kalau kondisinya begitu, bocor dan licin. Ini tugas dari Dinas Perumahan dan Pemukiman bekerjasama dengan Diskumperindag Batu,” tegasnya.(myu)

 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved