Kota Batu

Pasar Induk Among Tani jadi 'Wisata Air Terjun' Saat Hujan, DPRD Desak Pemkot Batu Segera Perbaiki

Kebocoran di Pasar Among Tani ada di hampir semua talang air di seluruh blok, mulai Blok 1 hingga Blok 9 kondisinya sudah keropos dan berlubang

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Dya Ayu
PASAR AMONG TANI - Penampakan kemegahan Pasar Induk Among Tani Kota Batu dari luar berbanding terbalik dengan yang disaksikan para pedagang yang ada di dalam. Tiap kali hujan selalu bocor dimana-mana karena talang air yang sudah rusak parah. Kondisi 'Air Terjun' di dalam pasar saat hujan (Foto kiri) 

SURYAMALANG.COM, BATU - Kemegahan Pasar Induk Among Tani Kota Batu dari luar berbanding terbalik dengan yang disaksikan para pedagang yang ada di dalam.

Pasalnya, setiap kali hujan, bagian dalam pasar itu seolah menjadi 'wisata air terjun'.

Talang yang bocor membuat air hujan menggerojok ke dalam pasar.

Parahnya, kebocoran tidak hanya terjadi di satu tempat saja, melainkan hampir semua talang air di seluruh blok mulai Blok 1 hingga Blok 9 yang kondisinya sudah keropos dan berlubang.

Tiap kali hujan pedagang harus berkemas dan bahkan tak jarang mereka memilih untuk menutup kios dan lapaknya agar tak terkena air hujan.

Derita Pasar yang dibangun menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 166 miliar itu diperparah sepinya pengunjung yang datang.

Kondisi ini ternyata sudah lama dikeluhkan para pedagang.

Tidak hanya ‘sambat’ secara langsung ke para pejabat di Pemkot Batu saat ada kunjungan ke pasar, namun juga upload’an video di media sosial saat pasar bocor dengan menandai akun Pemkot Batu hingga ke akun Instagram Wali Kota serta Wakil Wali Kota Batu.

Tidak hanya itu, banyak netizen di medsos yang heran dengan kondisi pasar yang sudah rusak padahal baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada bulan Desember 2023 lalu.

Puncaknya, setelah talang it pasar sudah dalam kondisi rusak parah Pemkot Batu melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman baru melakukan perbaikan dengan menggandeng rekanan dari PT MALKA Malang.

Naas, saat mulai diperbaiki, satu pekerja proyek yang memperbaiki talang air asal Pakisaji bernama Agung Subagio (40) menjadi korban tewas usai terjatuh dari lantai 3 Pasar Induk Among Tani pada Selasa (19/8/2025) lalu.

Agung tewas setelah tak sengaja menginjak talang air yang keropos ketika hendak turun makan.

Menyikapi kondisi tak baik-baik saja yang terjadi di Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Anggota DPRD Kota Batu Khamim Tohari angkat bicara.

Ia mendesak agar Pemerintah Kota Batu sebagai penanggung jawab untuk segera memperbaiki seluruh carut marut yang terjadi di dalam pasar agar tak semakin merugikan pedagang.

“Terkait kejadian yang terjadi di Pasar Among Tani saya sebagai wakil rakyat yang memang mempunyai tugas kontrol sangat menyayangkan kejadian yang terjadi di Pasar Among Tani," kata Khamim Tohari kepada Suryamalang.com, Kamis (21/8/2025).

Ia berharap dikemudian hari tidak terulang lagi, karena pasar itu dibangun menggunakan APBN yang dulu permohonannya sebesar Rp 200 miliar, kemudian yang di acc Rp 166 miliar dan telah diserahkan ke Pemkot Batu

"Pengelolaan ditangani Pemkot Batu. Sementara kondisi pasar saat ini sangat memprihatinkan, jauh dari harapan masyarakat khususnya para pedagang,” tambahnya.

Khamim menegaskan sejatinya anggaran untuk perawatan dan perbaikan Pasar Induk Among Tani telah disiapkan senilai Rp 599 juta.

Anggaran itu dapat digunakan setelah pasar diserahkan ke Pemkot Batu setelah Pemerintah pusat memberikan waktu 6 bulan masa perbaikan ditanggung pemerintah pusat dan setelah 6 bulan perawatan serta perbaikan diserahkan ke Pemkot Batu.

“Seharusnya Pemkot Batu sudah antisipasi. Dulu kalau tidak salah kami anggarkan Rp 599 juta untuk perawatan. Harusnya tidak sampai menunggu kerusakan parah seperti sekarang,” tegas politikus dari Partai PDI Perjuangan itu.

Khamim meminta para pejabat di jajaran Pemkot Batu mengingat bagaimana perjuangan untuk dapat terealisasinya pembangunan pasar yang nampak megah itu.

Kini setelah berdiri nyatanya tak sesuai dengan harapan para pedagang.

Bahkan persoalan tidak hanya muncul soal bocor saja, melainkan juga persoalan penataan zona pedagang dan kondisi pasar yang sepi sehingga banyak pedagang kios dan lapak yang tutup. 

Pemerintah Kota baiknya segera menata kembali dan memperbaiki kondisi pasar yang sangat tidak sesuai dengan harapan para pedagang.

"Ini urgent, kasihan para pedagang. Pemkot mungkin bisa melibatkan para pedagang atau paguyuban pedagang, diajak rembug menata kembali zona-zona dan lapak-lapak karena yang lebih tahu kondisi di sana," kata Khamim.

Ia mengaku Dewan selalu dikirimi video oleh pedagang, terutama tiap kali saat hujan.

"Kondisi di sana sangat memprihatinkan. Tidak mungkin orang mau masuk ke sana kalau kondisinya begitu, bocor dan licin. Ini tugas dari Dinas Perumahan dan Pemukiman bekerjasama dengan Diskumperindag Batu,” tegasnya.(myu)

 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved