"Mau kawasan yang dingin sekali, atau panas sekali, Lumajang itu punya. Mau dingin datang saja ke Ranupani dan Semeru, kalau mau panas silahkan datang ke pantai-pantainya Lumajang. Pariwisata alam Lumajang ini komplit," lanjut Thoriq.
Untuk meningkatkan daya saing pariwisata Lumajang, Pemkab Lumajang harus bekerjasama dengan pelaku usaha pariwisata. Pemkab Lumajang, lanjutnya, harus berkonsentrasi memperbaiki sarana dan prasarana serta kebijakan terkait pariwisata.
"Promosi dan bagaimana menggaet wisatawan bisa bekerjasama dengan pihak ketiga, seperti guide, atau travel," ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Ada sejumlah pariwisata unggulan yang nanti akan dipromosikan oleh Pemkab Lumajang. Karenanya, kepemimpinan Thoriq - Indah juga akan memiliki pekerjaan menentukan destinasi unggulan Lumajang, serta membikin tagline yang akan menjadi 'city branding' Kabupaten Lumajang.
Lalu visi dan misi kedua setelah Daya Saing, adalah Kemakmuran. Kemakmuran menurut Thoriq adalah masyarakat yang sejahtera berkeadilan. Sejahtera yang berkeadlian ini, menurut Thoriq, dilihat dari sisi disparitas ekonomi.
Alumni S-1 dari IAIN Sunan Ampel Surabaya (sekarang Universitas Islam Negeri Sunan Ampel/UINSA) itu menceritakan disparitas ekonomi di Lumajang bisa dilihat dari sisi utara dan selatan kabupaten itu. Kecamatan di kawasan selatan Lumajang bisa disebut sebagai kecamatan dengan ekonomi lebih baik dibandingkan kawasan utara Lumajang.
Sebab kawasan selatan dikenal sebagai kawasan yang subur, sedangkan kawasan utara merupakan kawasan yang kering.
"Bagaimana mengikis ini, supaya disparitas antara selatan dan utara tidak terlalu lebar. Ini juga harus dipertemukan. Konsep saya adalah kawasan selatan sebagai kawasan yang memproduksi komoditas, dan utara sebagai kawasan pengolahnya. Saya menyebutnya tata ruang ekonomi," tegas Thoriq.
Ketika ini berjalan, dia yakin, daya saing ekonomi tercipta dan akan menumbuhkan kemakmuran di masyarakat.
Dan visi - misi terakhir perihal Jati Diri. Thoriq - Indah menyebut jati diri ini dengan jati diri masyarakat Lumajang yang bermartabat. Jati diri itu untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat Lumajang selalu berbangga menjadi warga Lumajang.
'Baik secara persepsi dan image. Diperlukan sebagai identitas baru untuk menumbuhkan persepsi dan image yang baik sehingga warga Lumajang bangga saat mengenalkan diri sebagai warga Lumajang," pungkasnya.
Membentuk Lumajang sebagai 'smart city', itulah jawaban Bupati Lumajang terpilih Thoriqul Haq ketika ditanya kebijakan apa terkait anti korupsi.
"Dilakukan oleh sistem, salah satunya dengan smart city. Smart city antara lain dengan e-goverment, ada juga e-budjeting, e-planning. Cara-cara ini kami yakini bisa menekan korupsi," tegas Thoriq.
Selain itu, Kabupaten Lumajang juga harus memiliki komandopengendali yang terkoneksi secara online. Dengan begitu, kepala daerah bisa mengontrol kebijakan dan aplikasi kebijakan itu di lapangan.
Thoriq mencontohkan diperlukannya e-retribusi. Dia mencontohkan e-retribusi yang bisa diterapkan kepada retribusi pasir. Pasir merupakan salah satu komoditas unggulan Lumajang selain hasil pertanian dan perkebunan.