Nasional

Penyebab Erin Taulany Menghina Prabowo Subianto, Andre Taulany Jelaskan Semua di Polda Metro Jaya

Penulis: Sarah Elnyora
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyebab Erin Taulany Menghina Prabowo, Andre Taulany Jelaskan Semua di Polda Metro Jaya

Walaupun hanya melakukan komunikasi melalui telepon, Luhut mengaku ia sangat diterima oleh Prabowo.

"Bicara baik-baik, ketawa-ketawa, ya kita janjian mau ketemu. Hari minggu kemarin tapi kemudian ada masalah teknis beliau agak sakit flu, kita reschedule," ujar Luhut pada Tribunnews di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto didampingi Amien Rais menyampaikan pidato politiknya di hadapan para pendukungnya dalam acara Syukuran Kemenangan Indonesia di Kartanegara, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019). (Tribunnews/JEPRIMA)

"Nanti saya telepon lagi (atur jadwal), kami kan bisa telepon-teleponan," tambahnya.

Pembicaraan mereka diucapkan Luhut berjalan santai dengan bercerita soal pengalaman di TNI.

Ia menilai, Prabowo merupakan orang baik dan memiliki pemikiran yang rasional dalam melihat suatu persoalan.

"Pak Prabowo kan orang baik, jadi saya hanya titip saja sebenarnya mau bilang ya jangan terlalu didengerin lah kalau pikiran-pikiran yang terlalu gak jelas basisnya. Karena pak Prabowo orang rasional juga," ujar Luhut.

Jokowi Ingin Silaturahmi dengan Prabowo

Jokowi saat jumpa pers di Restoran Plataran Menteng, mengungkapkan akan tetap menjalin tali silaturahmi dengan Prabowo-Sandi, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (19/4/2019).

"Sudah sering saya sampaikan bahwa persahabatan dan tali silaturahmi kami semuanya, saya dan Pak Kiai Ma'ruf tidak akan putus dengan Pak Prabowo juga Pak Sandi. Sehingga siang tadi saya utus seseorang untuk bertemu dengan beliau," ujar Jokowi, Kamis (18/4/2019).

Namun, Jokowi mengaku belum mengetahui kapan pastinya ia akan bertemu Prabowo.

"Agar kita bisa berkomunikasi dan kalau bisa bertemu sehingga rakyat melihat bahwa pemilu kemarin sudah selesai dengan lancar, aman, damai, dan tidak ada sesuatu apa pun," kata Jokowi.

Jokowi dan Prabowo sempat bergandengan tangan saat deklarasi kampanye damai yang digelar KPU di Lapangan Monas, 23 September 2018. (KOMPAS.com/MAULANA MAHARDHIKA)

Jokowi juga ingin merencanakan dengan Politikus Senior PAN, Amien Rais.

"Ya semuanya, semuanya. Kenapa tidak sih bertemu dengan siapapun?" kata Jokowi.

Sedangkan Jokowi kembali mengucapkan terima kasih kepada KPU, Bawaslu, DKPP, hingga TNI-Polri.

"Kita ingin ucapkan terima kasih, kepada seluruh jajaran, ketua, komisioner KPU, Bawaslu, dan DKPP."

"Ucapan terima kasih kami sampaikan pada TNI-Polri yang sudah menjaga keamanan sehingga pemilu berjalan dengan lancar juga ucapan terima kasih pada seluruh masyarakat yang telah aktif dalam pemilu."

Ia juga mengucapkan terimakasih kepada tim kampanye kubunya.

"Tidak lupa terima kasih sebesar-besarnya seluruh partai Koalisi Indonesia Kerja, kepada seluruh relawan, kepada seluruh jajaran Tim Kampanye Daerah dan semua pihak yang bantu kami, Jokowi-KH Ma'ruf," ujar Jokowi.

JK Sebut Baiknya Jokowi Prabowo bertemu seusai Pilpres Mereda

Wakil presiden RI, Jusuf Kalla (JK) mempunyai pandangan yang berbeda mengenai rencana pertemuan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto, setelah pemilu Rabu (17/4/2019) lalu.

Dalam keterangannya, Jusuf Kalla justru mempunyai sebuah kekhawatiran jika keduanya benar-benar bertemu dalam waktu dekat.

Seperti diketahui, Joko Widodo sempat mengatakan bahwa dirinya ingin bertemu dengan Prabowo Subianto untuk menjaga situasi politik tetap baik dan menjadi contoh bagi masyarakat umum.

Meski Joko Widodo menginginkan pertemuan dengan rivalnya, Prabowo Subianto, JK ternyata mempunyai pendapat yang berbeda terkait rencana pertemuan itu.

Pendapatnya tersebut dijelaskan oleh JK dalam wawancaranya bersama dengan BeritaSatu, Jumat (19/4/2019).

"Ya pasti, pasti tapi justru itu kita hindari, lebih baik Pak Jokowi fokus bekerja apa adanya kembali, dan menunggu hasilnya," kata JK.

"Bahwa Pak Prabowo punya pendapat yang berbeda juga, ya silahkan saja," tambahnya.

JK menilai, pasca-pemilu, psikologi keduanya masih mudah berubah-ubah, ditambah lagi hasil perolehan suara yang sudah menimbulkan banyak polemik.

"Saya kira masalah psikologi dan juga perlu dijaga kondisi biasa, karena kedua tokoh ini Pak Prabowo, Pak Jokowi berbeda cara," terang JK.

Berita Terkini