Kabar Surabaya

Website PPDB SMP Negeri Bermasalah, Orang Tua Penuhi Kantor Dindik Kota Surabaya

Penulis: sulvi sofiana
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang tua saat mengantri layanan PPDB SMP Negeri, Selasa (18/6/2019). website PPDB SMP Negeri Surabaya dinilai error

SURYAMALANG.COM, SURABAYA -  Website PPDB SMP Negeri dinilai bermasalah oleh orang tua calon siswa atau wali murid karena sitem perangkingan yang dirasa tidak benar.

Sistem dalam website PPDB SMPN Negeri yang bermasalah ini dilontarkan oeh para orangtua calon siswa yang mendaftar di Surabaya, Selasa (18/6/2019).

Tak urung banyak warga yang menilai sistem PPDB dengan pola baru itu terlalu dipaksakan ketika sistemnya sendiri belum siap.

Puluhan Tahun Yuni Shara Sembunyikan Foto sang Ayah, Kini Terungkap Wajah dan Namanya yang Keren

Nikita Mirzani Jatuh Cinta pada Ibnu Jamil? Billy Syahputra Bongkar Pengakuan Suka Niki Selama Ini

Klasemen Sementara Liga 1 2019, Arema FC Terancam, Persib Bandung - Tira Persikabo Ganggu Papan Atas

Orang tua murid merasa dirugikan dengan sistem perangkingan yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Keluhan untuk sistem PPDB online PPDB jenjang SMP negeri kota Surabaya sudah langsung mencuat meski baru saja dibuka pada Selasa (18/6/2019) pukul 00.00 secara online.

Banyak orang tua yang merasa pemeringkatan dalam tampilam pendaftaran online hari pertama PPDB ini tidak berjalan.

Pasalnya pendaftar dengan rumah yang berjarak dekat dengan sekolah harus kalah bersaing dengan yang jaraknya lebih jauh.

Banyak orang tua berdatangan ke pelayanan satu atap Dindik Kota Surabaya guna mempertanyakan sistem PPDB, Selasa (18/6/2019) 

Selain itu banyak orang tua yang ingin menanyakan terkait zonasi yang belum dipahami.

Antrian orang tua yang menunggu layanan konsultasi PPDB ini sudah mencapai ratusan.

Zonasi PPDB SMA/SMK Masih Membuat Bingung Calon Siswa di Tulungagung

Keluhan Sistem Zonasi PPDB Sekolah Negeri Terus Bermunculan, Penarikan Berkas Dipertanyakan

Sistem Zonasi PPDB Perlu Evaluasi, Anggota DPRD Jatim Sebut Kurang Menghargai Prestasi

Yulia, wali murid alumnus SDN Ketabang mengungkapkan ia sengaja datang ke kantor Dindik Kota Surabaya setelah anaknya kalah peringkat dengan pendaftar yang jarak rumahnya lebih jauh darinya.

"Karena anak saya sempat daftar kawasan, jadi saya baru daftar reguler pukul 08.00. Langsung daftar online ke SMPN 1, anak saya masuk karena jaraknya 1,7 kilometer. Hanya saja yang telihat masih acak, makanya saya ke sini. Bahkan temen anak saya yang jarak rumahnya 500 meter malah kegeser di bawah saya,"urainya.

"Saya tanya-tanya orang tua banyak yang masalahnya sama kayak akhirnya saya mantau di luar ruangan saja. Karena jawabannya sama dari petugasnya kalau sistem komputer error. "

"Malah ada yang disuruh tanya ke sekolah asal ada yang diminta nunggu,"ujarnya.

Hal serupa diungkapkan Pipit, warga Keputran yang data anaknya hilang dari pemeringkatan PPDB SMPN. Padahal jarak rumahnya dengan sekolah hanya sekitar 700 meter.

Halaman
12

Berita Terkini