Sumber di lapangan mengatakan, pelaku dulu pernah bekerja di Prabumulih lalu kembali ke kampung halamnnya dan tinggal bersama ibu dan adiknya yang kini sedang dipasung di rumah.
Sedangkanya ayah dan ibu pelaku sudah lama berpisah (bercerai hidup-red). Beban Sarbiah binti Abdul Manan (60) memang berat, setelah hidup menjanda wanita yang sudah lanjut usia ini hidup bertiga dengan anaknya, tersangka Akm (pelaku)) dan adiknya yang kini harus terpasung di rumahnya.
Otomatis tanggung jawab memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari menjadi tanggun jawab korban. Wanita yang sehari-harinya bertani ini hanya mengandalkan hasil kebun untuk bertahan hidup bersama dua anaknya.
Sedangkan adik Akmaluddin yang sudah terpasung di rumah juga harus dirawat dan beri makan, sementara tersangka Akm juga sering malas malasan.
Remaja 18 Tahun Bantai Ibu Kandung
Gara-gara ketagihan aroma bensin, remaja 18 tahun tega membantai ibu kandungnya di Desa Tanobato Kecamatan Barumun, Kabupaten Padanglawas, Sumatera Utara.
MRP, remaja 18 tahun itu memang punya kebiasaan aneh. Dia suka menghirup aroma bensin sampai mabuk. Tapi, gara-gara kebiasaan buruk ini, dia tega membunuh ibu kandungnya, Hotnida Hasibuan (40).
"Korban tak memberinya uang karena tahu akan digunakan untuk membeli bensin. Korban juga sudah berulang kali melarang tersangka supaya tidak mengirup bensin, tapi dia selalu diancam bunuh," kata Kasat Reskrim Polres Tapanuli Selatan AKP Alexander Piliang, Rabu (30/1/2019).
Kesal tak diberi uang, tersangka kemudian masuk ke dapur rumahnya dan mengambil sebilah parang.
Dia lalu mendatangi korban yang sedang menjemur pakaian, tanpa basa-basi, langsung membacok kepala dan leher korban dari belakang.
Sambil menahan sakit dan darah yang bercucuran, korban berjongkok. Bukannya iba, tersangka kembali menganiaya korban.
"Korban akhirnya meninggal dunia. Tersangka kemudian menyeret dan membuang mayat korban ke parit pinggir sungai, tak jauh dari rumah mereka. Setelah itu tersangka melarikan diri," ungkap Alexander.
Polisi yang mendapat informasi kejadian ini langsung melakukan pengejaran. Beberapa hari kemudian, tersangka ditangkap dari tempat persembunyiannya di kawasan Barumun.
Saat diamankan, tersangka berusaha kabur sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur alias ditembak.
"Tersangka masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut," ucap mantan Kasat Reskrim Polres Sergai itu. kompas.com