SURYAMALANG.COM, SIDOARJO - Kasus pembunuhan di mana seorang menantu membunuh ibu mertuanya di Sidoarjo semakin menunjukkan bagaimana aksi pelaku yang kejam dan berdarah dingin.
Bukan hanya melakukan penganiayaan sadis dalam menghabisi ibu mertuanya, Siti Fadilah, pelaku Totok Dwi Prasetyo ternyata masih bisa tenang menjalankan pekerjaannya.
Usai menghabisi nyawa Siti Fadilah, mertuanya sendiri, dengan cara yang sangat sadis, Totok Dwi Prasetyo ternyata sempat kembali bekerja.
• Menantu Bunuh Ibu Mertua Secara Sadis di Sidoarjo, Bakal Dijerat Pasal Berlapis
• Pembunuhan Sadis Sidoarjo, Menantu Tusuk Kemaluan dan Pukul Kepala Mertua Pakai Tabung Elpiji
• Polisi Surabaya Masih Kejar Bandit Kakap Asal Malang, Setelah Tembak Mati 3 Anggota Komplotannya
Pria 25 tahun yang tinggal di Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo itu sehari-hari memang bekerja sebagai tukang antar catering.
"Usaha catering keluarganya. Tersangka ini tukang mengantar cateringan tersebut," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.
Dalam peristiwa itu, pelaku datang ke rumah korban di Desa Ganting, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo sekira pukul 08.30 WIB. Di rumah itu, dia menghabisi nyawa mertuanya dengan sangat keji.
Usai menghabisi nyawa ibu mertuanya, dia mengambil sejumlah gelang dan cincin emas, ponsel, dan kartu ATM milik korban. Kemudian dia meninggalkan rumah itu.
"Sekira pukul 10.30 WIB tersangka berangkat mengantar catering ke Gersik, tepatnya di Desa Bambe," ujar Kapolres.
Dia ke sana menggunakan sepeda motor honda Beat warna merah putih bernopol W 6203 UE. Dan dalam perjalanan pulang ke Sidoarjo, tersangka sempat mampir di Indomaret Desa Bambe.
Di sana dia berusaha mengambil uang dengan menggunakan kartu ATM milik korban.
Tapi upayanya menguras isi ATM tersebut tidak membuahkan hasil. Karena dia tidak hafal PIN ATM Korban.
Diapun lantas pulang ke Sidoarjo. Yakni ke rumah neneknya yang berada di Desa Ganting, tak jauh dari rumah mertuanya.
Di rumah itulah dia ditangkap polisi sekira pukul 15.30 WIB.
Totok tak bisa mengelak setelah polisi menunjukkan sejumlah bukti mengarah ke dirinya.
Bapak satu anak inipun mengakui semua perbuatannya.
Termasuk ketika menghabisi nyawa mertuanya dengan cara sangat sadis, dengan dalih kesal lantaran pinjam uang Rp 3 juta tidak dikasih