Berita Malang Hari Ini

Warga dan Mahasiswa Polbantan Malang Budidaya Maggot di Desa Tambakasri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga dan Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbantan) Malang membudidayakan maggot dengan memanfaatkan lahan di Desa Tambakasri, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.

SURYAMALANG.COM, MALANG - Warga dan Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbantan) Malang membudidayakan maggot dengan memanfaatkan lahan di Desa Tambakasri, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.

Pembudidayaan maggot tersebut dilakukan dengan memanfaatkan Black Soldier Fly (BSF) atau lalat hitam.

"Memang permasalahan utama adalah sampah rumah tangga. Kami dan Polbantan melalui program kuliah wirausaha telah membudidayakan maggot," ucap Teguh Gunadi, mentor dari pembudidayaan maggot kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (19/12/2020).

Menurutnya, membudidayakan maggot tidak susah.

Yang utama adalah harus memiliki tempat yang sesuai agar maggot yang dihasilkan maksimal.

Beruntung, bagi mahasiswa Polbantan Malang kata Teguh, akhirnya mendapatkan tempat untuk membudidayakan maggot di Desa Tambakasri.

Pasalnya, warga Tambakasri sudah membudidayakan maggot untuk mengentaskan permasalahan sampah. Serta hasil yang didapatkan digunakan sebagai pakan ikan lele yang juga dibudidayakan oleh warga Tambakasri.

"Memang dalam mengurusi sampah ini tidak hanya diselesaikan dengan konsep saja. Tetapi harus ada tindakan kongkrit agar menjadi sebuah karakter," ucapnya.

Meski berjalan sejak Oktober 2020 lalu, maggot yang dihasilkan oleh mahasiswa Polbantan telah diekspor hingga ke Singapura dan Jepang.

Teguh pun mengatakan, sebenarnya permintaan maggot dari luar negeri cukup banyak. Akan tetapi, pembudidayaan maggot di Indonesia dia rasa masih kurang maksimal.

"Pembudidayaan dengan maksimal, hasilnya pun juga akan maksimal. Karena maggot yang dihasilkan kebanyakan digunakan untuk pakan. Kalau di luar negeri diambil proteinnya. Dan cukup banyak permintaan dari mereka," ucap pria yang juga owner Global Organik Indonesia itu.

Sementara itu, Kepala Desa Tambakasri Teguh Wiyono mendukung penuh apa yang dijalan oleh mahasiswa Polbantan yang mengembangkan budidaya maggot di daerahnya.

Pasalnya, di daerahnya ada masyarakat yang memang telah membudidayakan maggot untuk memenuhi kebutuhan pakan lele dan mengentaskan permasalahan sampah rumah tangga.

"Solusi sampah ya dengan budidaya maggot. Itu terbukti efektif. Karena bisa menyelesaikan permasalahan sampah di kampung kami," ucapnya.

Teguh mengatakan, hasil dari pembudidayaan tersebut telah dikirim ke sejumlah daerah di Malang Raya dan telah banyak permintaan dari para peternak.

"Karena maggot yang dihasilkan di desa kami menghasilkan fresh maggot untuk pakan lele. Jadi dengan dibantu mas Teguh, semoga hasilnya bisa maksimal agar bisa memenuhi permintaan," tandasnya.

Berita Terkini