5 Bocah Perempuan Jadi Korban Kebejatan Oknum Guru Ngaji, Diberi Hadiah Uang dan Baju Agar Tak Lapor

Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pencabulan anak di bawah umur

"Saya diem dulu awalnya, sebelum warga ramai, takutnya pencemaean nama baik," kata MA.

"Berhubung ada yang udah duluan ngomong, akhirnya saya ngomong. Ada lima orang yang diduga jadi korban," sambungnya.

MA melaporkan dugaan pencabulan ini ke Mapolres Metro Jakarta Utara.

Ia pun meminta guru ngaji cabul itu segera ditangkap dan dihukum setimpal.

Tapi kini oknum guru ngaji yang dilaporkan ke polisi itu sudah 'menghilang'.

Tarso mengatakan, pria paruh baya itu meninggalkan yayasan sekaligus rumahnya setelah diadakan pertemuan membahas kasus pencabulan ini.

"Ini yang bersangkutan sedang meninggalkan lokasi. Sedang ke Pandeglang, rumah mertuanya," kata Tarso, Selasa (8/6/2021).

Terpantau pada Senin (7/6/2021) malam kemarin, rumah sekaligus tempat belajar mengaji tersebut masih beroperasi.

Heru tak ada di sana, namun aktivitas pengajian anak-anak tetap berjalan di bawah pengurus yayasan lainnya.

Tarso menambahkan, sepeninggalan Heru ke Pandeglang beberapa hari lalu, dirinya sempat mencoba mengontak yang bersangkutan.

"Tapi nggak pernah diangkat. Alasannya di Pandeglang daerah pegunungan lah, susah sinyal lah," kata Tarso.

Modus Diberi Hadiah dan Baju

Perlakuan cabul oleh seorang oknum guru ngaji HS pada 5 bocah perempuan rupanya sudah dilakukan sudah berulangkali.

Kejahatan pada anak di bawah umur itu dilakukan di rumah pelaku.

Hal itu terungkap dari pengakuan seorang korban, A.

Halaman
123

Berita Terkini