"Kalau jembatan di perbatasan Malang - Lumajang diperbaiki oleh kementerian," ujar Bupati Lumajang, Thoriq.
SURYAMALANG.,COM, LUMAJANG - Sejumlah jembatan yang rusak akibat terjangan banjir lahar dingin dari lereng Gunung Semeru beberapa pekan lalu hingga kini belum tersentuh perbaikan.
Seperti halnya yang terlihat di Jembatan Kali Regoyo dan Jembatan Kloposawit. Bahkan di Kloposawit warga sampai rela membuat sendiri jembatan darurat dari bambu.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mengatakan, pembangunan kembali jembatan-jembatan yang rusak memang masih belum diketahui kapan akan dimulai.
Kata Thoriq, dua jembatan rusak berat tersebut perbaikannya sudah disanggupi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Jembatan sudah dibagi pembangunannya. Mulai dari Pemprov Jatim akan memperbaiki Jembatan gantung (Kali Regoyo) dan Kloposawit. Kalau jembatan di perbatasan Malang - Lumajang diperbaiki oleh kementerian," ujar Thoriq ketika dikonfirmasi, Minggu (30/7/2023).
Kata Thoriq belum juga dilakukannya perbaikan lantaran otoritas terkait juga masih bekerja melakukan pendataan lain jembatan rusak penghubung desa.
"Assessment masih dilakukan nanti akan ada juga intervensi anggaran dari BNPB. Saya kira dalam waktu dekat akan dilakukan (pelaksanaan perbaikan) karena juga status tanggap darurat sudah dicabut pula," tutup Thoriq.
Sebagai informasi, dampak banjir lahar dingin Semeru masih menyisakan pekerjaan rumah bagi Pemkab Lumajang.
Pemkab Lumajang mencatat banjir lahar Semeru menerjang 7 kecamatan. Diantaranya Kecamatan Tempursari, Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Tempeh, Pasrujambe dan Kecamatan Senduro.
Banjir turut merusak 26 rumah dan 1 sekolah mengalami kerusakan, 1 masjid dan 2 tempat usaha. Selain itu, 4 tanggul dan 6 jaringan air bersih juga rusak akibat gerusan banjir.
Dahsyatnya banjir lahar dingin Semeru juga membuat jembatan putus, 1 tertutup material dan 4 jembatan lainnya mengalami kerusakan.