Sementara itu Kepala Desa Tulungrejo, Suliyono menjelaskan pembangunan TK berkonsep wisata alam pertama di Tulungrejo itu diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Kota Batu, khususnya di desa Tulungrejo.
Saat ini proses pembangunan telah selesai dilakukan dengan menghabiskan anggaran Dana Desa sebesar Rp 300 juta, yakni terdiri dari 2 ruang kelas dan 1 ruang guru serta dilengkapi berbagai fasilitas, diantaranya kamar mandi, dapur sekaligus terdapat beberapa jenis permainan edukatif anak TK.
"Jadi para siswa bisa nyaman selama proses belajar. Siswa juga bisa secara langsung belajar dengan alam karena lokasinya berada di kawasan hutan, peternakan, pertanian, serta sarana prasarana yang lebih lengkap," jelas Suliyono.
Meski telah selesai dibangun dan siap digunakan, namun saat ini pihak desa masih menunggu waktu yang tepat untuk para murid dan guru pindah ke gedung TK yang baru.
Secara terpisah, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengapresiasi langkah yang diambil pihak Desa Tulungrejo yang sudah membangun TK secara mandiri dengan konsep wisata alam dan Pemkot Batu akan memberikan peralatan untuk mendukung proses belajar mengajar di sana.
"Pemerintah Kota Batu akan mendukung kelengkapan peralatan yang dibutuhkan sekolah agar lebih maju dan mendidik anak-anak hebat Desa Tulungrejo," tutur Aries Agung Paewai yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur itu.