SURYAMALANG.COM, BATU - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Batu untuk sementara waktu dihentikan.
Berhentinya pelayanan organisasi yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan itu diketahui dari pengumuman di Kantor PMI Kota Batu yang ada di Jalan Kartini Ngaglik Kecamatan Batu itu.
Pengumuman berupa tulisan di kertas yang menempel di kaca jendela bagian depan
“Mohon maaf kegiatan pelayanan PMI Kota Batu dihentikan sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan,” demikian isi pengumuman itu.
Usut punya usut, tulisan pemberitahuan itu muncul lantaran di PMI Kota Batu kini tengah diterpa 'badai'.
PMI Kota Batu ‘gulung tikar’ karena tak punya anggaran untuk menjalankan kegiatan dan fungsinya sebagai organisasi kemanusiaan.
Penghentian operasional dinilai menjadi pilihan yang paling tepat saat ini oleh pengurus PMI Kota Batu.
Kepala Markas PMI Kota Batu, Abdul Mutholi menjelaskan, dalam pengurusan PMI Kota Batu ada bagian yang bekerja sebagai relawan dengan sistem honor, diantaranya kepala markas, sopir ambulance dan staf administrasi.
Namun sejak Februari lalu sudah tidak pernah mendapatkan honor.
“Sampai sekarang tidak ada operasional. Kami bertahan dari Februari sampai Juli memakai dana talangan pribadi untuk operasional sudah sekitar Rp 80 jutaan dan kami memutuskan untuk tutup sementara mulai bulan Agustus ini,” kata Abdul Mutholi, Senin (4/8/2025).
Lebih lanjut ia menjelaskan, dana itu digunakan untuk operasional seperti makan minum, ambulance, obat-obatan, biaya listrik, air dan sebagainya dengan kebutuhan dana rata-rata Rp 9 juta per bulan.
“Kondisi seperti ini sebenarnya sudah diketahui oleh pusat dan kami berharap ada perhatian dari pemerintah,” ujarnya.
Dari kabar yang berhembus, kondisi ini terjadi lantaran adanya konflik internal antar pengurus soal pemilihan Ketua PMI Kota Batu sehingga mengakibatkan dana dari Pemerintah Kota Batu tak segera turun.(myu)