SURYAMALANG.COM, LUMAJANG - Belasan ekor sapi mendadak mati di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Tercatat 5 ekor sapi mati di Desa Banyuputih Lor Kecamatan Randuagung dan 9 ekor sapi mati di Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso setelah menampakkan gejala-gejala tak biasa.
Kasus ini mengejutkan lantaran saat ini tak sedikit sapi ternak di Kabupaten Lumajang terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD) alias cacar.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, Hairil Diani membenarkan informasi tersebut.
Hairil menegaskan pihaknya tengah mendalami penyebab kematian sapi dengan mengambil sampel darah dari belasan bangkai sapi tersebut.
"Sampel darah dari sapi yang mati tengah kita kirim ke Laboratorium di Surabaya. Masih diselidiki penyebab kematiannya karena apa. Kami masih menunggu hasilnya," ujar Hairil, Selasa (27/2/2024).
Hairil menambahkan, sapi-sapi yang mati mendadak tersebut dilaporkan sebelumnya menampakkan gejala tak sehat. Diantaranya mengeluarkan liur berlebihan dan suhu tubuh sapi yang tinggi.
Alhasil, dugaan sementara mengerucut pada indikasi sapi yang mati karena penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau yang akrab dijuluki penyakit ngorok pada sapi.
"Dugaannya penyakit ngorok. Kelihatannya yang tampak (tubuh) sapi itu panas lalu air liur banyak atau ngiler. Jika sudah parah terus ambruk dan langsung mati, tapi kita masih menunggu hasil labnya," bebernya.