Uji sampel takjil ini dilakukan setiap tahun, kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.
Uji kandungan bahan berbahaya pada sampel menggunakan rapid test kualitatif.
“Dikatakan kualitatif karena alat bisa mendeteksi mengandung bahan berbahaya atau tidak mengandung bahan berbahaya. Tapi tidak bisa menguji seberapa kadarnya,” paparnya.
Produk yang biasa mengandung pengawet formalin biasanya berbahan dasar protein yang sulit diawetkan atau mudah basi, seperti ikan, ikan asin, bakso bahkan ditemukan juga di mie basah.
Formalin bisa menyebabkan iritasi pernafasan, luka bakar, alergi, rasa terbakar di mulut, tenggorokan dan perut, sakit saat menelan, mual, muntah, sakit kepala, kejang hingga koma.
Dalam jangka panjang formalin bisa merusak hati, jantung, otak, ginjal, syaraf hingga memicu kanker.
Sementara boraks sering ditemukan dalam produk bakso dengan tekstur yang sangat kenyal, kerupuk puli, mie basah, bahkan ada yang menggunakannya dalam lontong.