Sosok Heru Waluyo memulai karirnya sebagai guru, namun ia tidak hanya dikenal sebagai guru.
Selain mengajar, ia juga aktif sebagai penulis dan penggerak sastra.
3. Kategori Komunitas Sastra
Ketekunan dalam menggeluti bidang sastra berbasis pesantren membawa Komunitas Sastra Santri Nuris dari Pondok Pesantren Nurul Islam Kabupaten Jember meraih Anugerah Sutasoma.
4. Kategori Sastra Indonesia
Kategori ini memilih seorang penulis maupun cerpenis yang namanya menggema dalam menulis cerpen. Namun yang menjadi titik fokus adalah buku puisi.
Buku Puisi berjudul Bilangan 60 membawa nama Wina Bojonegoro menerima anugerah sastra bergengsi.
Karyanya dinilai ringan, manis, dengan diksi bersahaja yang digunakan menjadikannya terasa jujur.
“Ada 115 perempuan dari seluruh Indonesia dan beberapa di luar negeri yang bergabung di perempuan penulis Padma yang sekarang sudah melahirkan mau enam buku. Berdirinya 2021 saat pandemi,” ungkap Wina Bojonegoro.
Wina juga mengenalkan buku berjudul Hidup Ini Indah yang ditulis oleh para perempuan penulis Padma.
Dalam buku tersebut menunjukan keberanian perempuan dalam menceritakan kisahnya.
“Kami banyak membuat buku terutama bersama para perempuan, sembilan buku dari Hidup ini Indah,” sebutnya.