5.Kategori Sastra Daerah
Kategori ini diperoleh Slamet Sri Mulyani, seorang penulis geguritan atau puisi tradisional Jawa.
Karya bukunya berjudul Pusaka yang diterbitkan pada 2023 oleh penerbit Boenga Ketjil ini berisi kumpulan geguritan.
Perkembangan kondisi terkini bangsa menjadi sumber inspirasi menarik bagi penyair.
Tidak sekadar kontra, keprihatinan dan kritik sosial serta pesan moral mewarnai isi analogi ini.
6. Penulis Esai/Kritik Sastra
Di samping karya sastra kreatif dalam bentuk puisi maupun cerpen, Balai Bahasa Jawa Timur menemukan buku kritik sastra untuk diberi penghargaan Anugerah Sutasoma.
Penghargaan tersebut diberikan kepada penulis Buku berjudul Catatan Perkembangan Sastra Indonesia yakni Dr. Endah Imawati, M.Pd.
Endah ialah sosok akademisi yang juga dikenal sebagai seorang jurnalis senior yang berkiprah bersama Harian SURYA., Tribun Jatim Network.
Buku tersebut dinilai memberikan warna baru, cara baru kerja ilmu sastra di Indonesia.
Memadukan aspek sejarah sastra, teori sastra dan kritik sastra.
Satu sisi menjadi angin segar dalam sastra Indonesia dalam histori biografi sastra Indonesia maupun daerah.
Endah menunjukan pendekatan sejarah lokal sastra bisa memetakan dan menggambarkan kehidupan sastra di berbagai daerah di Indonesia yang dinamis.
“Anugerah ini milik teman-teman komunitas sastra di Jawa Timur mulai dari Ngawi sampai Banyuwangi. Jadi memang sudah saatnya kita membuat sejarah sastra mulai dari lingkungan kita sendiri, dari yang lokal-lokal. Kita istimewa, terbukti komunitas sastra kita makin berkembang dengan karya-karya sebagai puncaknya,” ungkap Endah Imawati.