Mutilasi Jasad Dalam Koper Ngawi

Pantas Mulus Mutilasi Uswatun Khasanah, Riwayat Kerja Antok Ngeri, Berpengalaman Motong dan Packing

Penulis: Frida Anjani
Editor: Frida Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MUTILASI USWATUN KHASANAH - Antok (KIRI) membunuh Uswatun Khasanah (KANAN) lalu memutilasinya menggunakan pisau buah (TENGAH) di sebuah hotel di Kediri pada Minggu (19/1/2025).

SURYAMALANG.COM - Pantas jika aksi mutilasi Uswatun Khasanah berjalan mulus ternyata ada riwayat kerja Antok yang mendukung. 

Sebelum menjadi tersangka mutilasi Uswatun Khasanah, ternyata Antok berpengalaman dalam motong kambing.

Selain itu, ternyata dulu Antok pernah bekerja 8 tahun di Korea Selatan di bagian packing barang. 

Kedua pekerjaan Antok itu mendukung dirinya melakukan mutilasi dengan mulus dan membungkus jasad Uswatun Khasanah dengan rapi sebelum akhirnya dibuang.

Keahliannya dalam mengemas tersebut dilakoni Antok selama 8 tahun bekerja di sebuah pabrik pengemasan barang di Korea Selatan.

Informasi ini disampaikan oleh AKP Fauzi, PS Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.

Fauzi menjelaskan bahwa selama bekerja di Korea Selatan, Antok memiliki pengalaman mengemas barang selama dua kali kontrak kerja, masing-masing selama empat tahun.
 
Keahlian tersebut terbukti saat dia mengemas tubuh korban, dengan teknik yang sangat rapi dan terorganisir.

MUTILASI USWATUN KHASANAH - Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33) saat ditangkap pihak kepolisian. (SURYAMALANG.COM/Luhur Pambudi)

"Selama 8 tahun di Korea, Antok terbiasa dengan pekerjaan bungkus-bungkus barang. Inilah yang membuat cara dia mengemas potongan tubuh korban sangat teliti dan rapi. Kemampuan ini dia dapatkan selama bekerja di sana," ujar Fauzi pada Senin (27/1/2025) mengutip Kompas.com.

Fauzi menambahkan bahwa pengemasan potongan tubuh korban, terutama bagian kepala dan kedua kaki, menggunakan teknik pelapisan plastik yang sangat rapat dan efisien.

Bahkan, saat kantung plastik berisi bagian tubuh tersebut ditemukan, pengemasan terlihat sangat mirip dengan cara mengemas barang di pabrik.

"Kepala dan kaki korban dibungkus rapat dengan banyak lapisan plastik. Ini seperti cara mengemas barang yang rapuh, bukan orang yang sedang panik," ungkap Fauzi.

Menariknya, koper merah yang digunakan oleh tersangka untuk menyimpan potongan tubuh korban ternyata merupakan koper miliknya yang digunakan selama bekerja di Korea Selatan.

Fauzi menegaskan bahwa koper tersebut adalah barang pribadi Antok yang disimpan di rumahnya di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.'

Baca juga: Ratapan Pilu 2 Anak Uswatun Khasanah Sang Ibu Meninggal Dimutilasi Antok, Kini Didampingi Psikolog

"Ini koper pribadi pelaku. Koper ini dibawa langsung oleh Antok saat kembali dari Korea, setelah bekerja selama empat tahun, dan dia menggunakan koper ini lagi setelah kembali bekerja selama empat tahun berikutnya," tambah Fauzi.

Koper berisi potongan jasad korban kemudian dibawa Antok ke rumah kosong milik neneknya selama 2 hari.

Halaman
1234

Berita Terkini