Tersangka memiliki pemahaman yang cukup dalam mengiris atau motong daging.
"Bukan sering motong kambing. Tapi pernah motong kambing. Dia ini pintar. Berpengalaman. Sering lihat youtube," katanya.
Alat pisau dapur yang dibeli di minimarket itu, diakui tersangka digunakan memotong tiga bagian tubuh korban.
"Eksekusi di kamar mandi. Pisau beli di minimarket," ungkapnya.
Antok Menangis saat Diinterogasi
Selama menjalani pemeriksaan, Antok terlihat berkali-kali menangis di Ruang Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, Surabaya.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, mengungkapkan bahwa dalam proses interogasi, Rohmad sering terdiam dan menundukkan kepala dengan mata sembab.
Tangisannya itu dipicu saat penyidik menanyakan soal anak-anaknya.
"Dia selalu menangis jika kami menyebutkan tentang anak-anaknya," ujar Jumhur dilansir dari Kompas.com, pada Senin (25/1/2025).
Kini, penyesalan Rohmad Tri Hartanto hanya bisa meminta maaf ke keluarga korban.
Hal ini disampaikannya secara singkat saat digelandang oleh penyidik kepolisian seusai dihadirkan dalam konferensi pers di lorong Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, pada Senin (27/1/2025).
Antok mengaku menyesali perbuatannya.
"Ya saya menyesal," ujar Rohmad kepada wartawan.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada pihak korban beserta keluarga besar korban di Kabupaten Blitar.
"Saya minta maaf kepada korban dan keluarga korban. Saya minta maaf," katanya.
Adapun, motif di balik pembunuhan dan mutilasi Uswatun diduga berkaitan dengan dendam terhadap ucapan menyakitkan yang dilontarkan oleh korban.