KDM juga menilai sikap walk out tersebut merupakan bentuk ekspresi dari partai politik dalam merespons kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Menurut KDM, hal ini adalah sesuatu yang biasa dalam sistem demokrasi.
"Untuk mengekspresikan seluruh kepentingan politiknya," pungkasnya.
"Tak Pernah Menghargai"
Sedangkan melalui Instagram, Dedi Mulyadi diduga melayangkan sindiran terhadap fraksi PDIP DPRD Jawa Barat yang walk out saat rapat.
Lewat postingan-nya, Dedi Mulyadi mempertanyakan tujuan pemimpin, bekerja untuk rakyat atau segelintir orang.
KDM pun menyinggung pihak yang tak hadir dalam Musrenbang pada 7 Mei 2025 lalu dan menyebut sosok yang ingin dihargai namun tidak pernah menghargai.
"Musrenbang forum yang sakral, diundang tidak mau datang. Ingin dihargai tapi tak pernah menghargai, ingin dilibatkan tapi tak pernah mau terlibat," kata KDM dikutip dari akun Instagram-nya, Sabtu (17/5/2025).
KDM pun menyindir pihak yang tidak setuju dengan anggaran Pemprov Jabar yang berpihak pada rakyat.
"Ngaku berpihak pada rakyat, berjuang untuk rakyat, giliran anggaran dibuat untuk kepentingan rakyat, tak terima, dianggap melanggar konstitusi," ucapnya lagi.
KDM pun mempertanyakan untuk siapakah pada kelompok itu bekerja.
"Mari kita renungi, kita ini bekerja buat siapa dan untuk siapa?," terangnya.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp