SURYAMALANG.COM, BATU - Tidak hanya menangkap penjahat, dua anggota Polres Batu, Briptu Akbar Maulana dan Bripda Frenki Fernanda, punya kesibukan lain, yakni sebagai atlet bela diri.
Keduanya berhasil meraih medali perunggu dalam Kejuaraan Bela Diri Polri Kapolda Jatim Cup 2025 yang digelar di Mapolda Jatim, Kamis (26/6/2025).
Keduanya bertanding dan bersaing melawan para anggota polisi putra sejumlah 42 kontingen se-Jawa Timur.
Selain itu juga ada 17 peserta putri yang berasal dari satuan kerja di lingkungan Polda Jatim, termasuk direktorat dan jajaran Polres.
Briptu Akbar Maulana menuturkan, ia sudah menjadi atlet sejak sebelum menjadi anggota polisi, tepatnya saat masih duduk di bangku sekolah.
“Saya belajar seni bela diri sejak masih SMP dan untuk bela diri yang saya dalami ada berbagai macam seperti pencak silat, tarung drajat, boxing, dan Jiu Jitsu."
"Tapi untuk Bela Diri Polri (BDP) saya baru mendalaminya, dan baru pertama kali ikut kejuaraan BDP yang diadakan Kapolda Jatim kemarin."
"Alhamdulillah bisa masuk tiga besar,” kata Akbar Maulana kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (27/6/2025).
Polisi kelahiran Bojonegoro, 29 April 1997 yang berdinas di Propam Polres Batu itu mengaku, saat ini selain bekerja sebagai anggota, ia juga sebagai pelatih bela diri.
“Untuk sementara saat ini saya lebih fokus melatih anak didik untuk persiapan kejuaraan pencak silat,” jelasnya.
Dalam kejuaraan bela diri Polri, para atlet dituntut untuk memadukan berbagai teknik, seperti karate, judo, aikido, dan jiu-jitsu, yang disesuaikan dengan teknik khas Polri.
Sementara itu, Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata menilai, prestasi yang diraih anggotanya itu sebagai modal penting untuk memacu motivasi personel dalam menghadapi kompetisi tingkat regional maupun nasional.
“Ajang seperti ini menjadi bagian dari pembinaan mental dan kedisiplinan."
"Kami terus mendukung pengembangan potensi personel melalui olahraga,” ujar Andi Yudha.
Selain itu Andi mengatakan, adanya kejuaraan ini selain untuk memberikan wadah anggota polisi yang memiliki potensi sebagai atlet, juga sebagai sarana pembinaan atlet untuk berlaga ke level lebih tinggi.