Koperasi Merah Putih
Eksistensi CooSAE, Koperasi di Kota Batu dengan Omzet Perdagangan Lintas Anggota Rp 2 Miliar / Bulan
Eksistensi CooSAE, Koperasi di Kota Batu dengan Omzet Perdagangan Lintas Anggota Rp 2 Miliar / Bulan
Penulis: Dya Ayu | Editor: Eko Darmoko
Tidak hanya itu, ada juga produk olahan pangan dari UMKM anggota, misalnya sambal, keripik, dan minuman herbal, hingga pakan ternak dan pupuk organik, yang menjadi bagian dari sistem sirkular pertanian di CooSAE.
Produk-produk tersebut lanjut Hardi dipilih sebagai produk unggulan lantaran sudah menjadi identitas agrikultur Kota Batu dan memiliki daya saing tinggi di pasar antar daerah. Selain itu, rantai pasoknya sudah terbentuk secara alami di masyarakat.
“Tinggal diperkuat secara kelembagaan melalui koperasi. Kami ingin memastikan nilai tambahnya tidak hanya dinikmati tengkulak atau pihak luar, tapi juga kembali ke petani dan pelaku usaha lokal melalui sistem koperasi yang transparan dan efisien,” tuturnya.
Meski baru beroperasi, terkait omzet yang dihasilkan CooSAE tak dapat dianggap remeh. Sebab perbulannya koperasi multi pihak ini dapat menghasilkan cuan miliaran rupiah.
“Omzet agregat dari aktivitas perdagangan lintas anggota CooSAE telah mencapai sekitar Rp 1,5 hingga Rp 2 miliar per bulan, terutama dari penjualan sayur dan buah ke mitra di Kalimantan Timur. Angka ini terus bertumbuh seiring dengan peningkatan kapasitas produksi dan digitalisasi transaksi antar anggota,” terangnya.
Pria yang juga sebagai petani jambu kristal asal Desa Bumiaji Kota Batu itu membeberkan, meski secara omzet agregat aktivitas perdagangan lintas anggota CooSAE telah mencapai miliaran namun tak dipungkiri ada kendala yang dihadapi. Khususnya soal modal dan sinkronisasi manajemen dengan koperasi anggota.
“Kendala utama kami ada di sinkronisasi manajemen antar koperasi anggota, karena setiap koperasi memiliki sistem dan budaya kerja yang berbeda."
"Solusinya, kami membangun platform digital terintegrasi untuk pencatatan transaksi, serta melakukan pelatihan rutin agar pengurus dan manajer KDKMP memiliki mindset bisnis yang sama."
"Selain itu, tantangan modal kerja juga kami atasi dengan membangun kemitraan bersama lembaga pembiayaan, termasuk perbankan dan lembaga keuangan mikro berbasis koperasi,” bebernya.
Sementara itu terkait keterlibatan anak muda dalam kegiatan di CooSAE dan KDKMP, Hardi menjelaskaan pihaknya melibatkan anak muda melalui tiga pendekatan, yaitu Edukasi dan inkubasi bisnis koperasi, seperti program Petani Muda Berjaya yang kami gagas bersama Pemkot Batu, Digitalisasi dan kewirausahaan berbasis teknologi misalnya pembuatan sistem traceability produk dan aplikasi keanggotaan koperasi dan Pelatihan Manajemen dan Tata Kelola Koperasi, agar anak muda dapat terlibat sebagai think tank di KDKMP.
“Kami memberikan pelatihan dan juga kepercayaan sebagai pengelola di CooSAE, sehingga mereka memiliki pengalaman untuk membantu pengelolaan KDKMP di desa/kelurahan mereka masing-masing nantinya. Kami percaya koperasi masa depan harus ramah terhadap generasi muda, bukan hanya tempat menabung, tapi tempat tumbuh dan berkarya,” ungkapnya.
Sedangkan soal mengoptimalkan peran teknologi digital untuk pengembangan koperasi, Hardi menegaskan teknologi digital menjadi tulang punggung pengelolaan CooSAE.
Bahkan di CooSAE telah mengembangkan sistem koperasi digital untuk memantau transaksi, stok, dan distribusi antar anggota secara real-time. Selain itu juga membangun portal marketplace B2B untuk memperluas akses pasar dan transparansi harga.
“Ke depan, kami ingin menerapkan blockchain sederhana untuk sistem traceability produk pertanian dan memperkuat kepercayaan mitra dagang luar daerah. Intinya, digitalisasi bukan hanya soal aplikasi, tapi tentang membangun budaya kerja koperasi yang efisien, transparan, dan kolaboratif,” tegasnya.
Pihaknya berharap CooSAE dapat menjadi model koperasi modern berbasis ekosistem yang mampu menjembatani antara dunia petani dengan dunia industri dan pasar.
Coo Smart Agriculture Ecosystem (CooSae)
Cooperative Smart Agriculture Ecosystem
CooSAE
Rakhmad Hardiyanto
Nurochman
Kota Batu
Pemkot Batu
Koperasi Desa Merah Putih
Koperasi Merah Putih
SURYAMALANG.COM
| Kontroversi Makan Seafood Digetok Rp16 Juta Viral, Pedagang Labuan Bajo Bantah: Mereka Minta Diskon |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Malang-Kota Batu Hari Ini Minggu 2 November: Sejuk Berawan, Hujan Menggigil 17°C |
|
|---|
| Berita Arema FC Hari Ini Populer: Jaga Rekor Kandang, 2 Pemain Pelapis Siap Lawan Semen Padang |
|
|---|
| Mbah Tarman Dinanti Polres Pacitan, 2 Kali Mangkir dari Panggilan Kasus Dugaan Cek Palsu Rp 3 Miliar |
|
|---|
| Gubernur Khofifah Temui Orang Tua Putri, Kunjungi Ponpes Syeh Abdul Qodir Jailani |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Wali-Kota-Batu-panen-kentang-Jurang-Kuali-Desa-Sumber-Brantas-Bumiaji-Kota-Batu-CooSAE.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.