Kota Batu

Kelola Sampah Organik dan Persiapan Rumah Kompos 2026, Pengelola TPS3R Se Kota Batu Belajar di Dau

Pengurus dan pengelola Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) se-Kota Batu mengikuti bimbingan teknis (Bimtek)

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/DLH KOTA BATU)
STUDI LAPANGAN - Puluhan pengurus dan pengelola TPS3R se-Kota Batu mengikuti studi lapangan ke TPS3R Mulyoagung Bersatu, di Dau Kabupaten Malang akhir pekan lalu. 
Ringkasan Berita:
  •  Pengurus dan pengelola Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) se-Kota Batu mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) di Dau
  • Akan dibangun 16 titik rumah kompos tahun 2026 di 14 desa serta 2 kelurahan di Kota Batu.

 

SURYAMALANG.COM, BATU - Pengurus dan pengelola Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) se-Kota Batu mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) akhir pekan lalu. 

Kegiatan yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu itu bertujuan untuk menindaklanjuti pengelolaan sampah berkelanjutan yang ada di Kota Batu.

Baca juga: Kurangi Beban TPA Tlekung, Pemkot Batu buat TPS3R di Balai Kota Among Tani Batu

Kepala DLH Kota Batu, Dian Fachroni menjelaskan puluhan pengurus dan pengelola TPS3R se-Kota Batu di sana mendapat ilmu tentang pengelolaan sampah organik dan anorganik, sebelum dibangun dan beroperasinya 16 titik rumah kompos tahun 2026 di 14 desa serta 2 kelurahan di Kota Batu.

“Tentunya tujuan dari Bimtek ini supaya seluruh TPS3R di Kota Batu siap mengelola sampah organik dengan baik dan benar saat rumah kompos mulai beroperasi tahun depan,” kata Dian Fachroni, Selasa (11/11/2025).

Para peserta selain mendapat materi juga studi lapangan ke TPS3R Mulyoagung Bersatu, di Dau Kabupaten Malang.

Di sana peserta mendapatkan melihat langsung pengolahan sampah dengan sistem tata kelola yang efisien serta berkelanjutan, yang telah beroperasi lebih dari 14 tahun itu.

“Keberhasilan TPS3R Mulyoagung menjadi contoh ideal yang perlu diadaptasi di Batu dalam mengolah sampah organik, apalagi di Kota Batu palonh banyak komposisinya ialah sampah organik,” jelasnya.

Selain pengelolaan organik, peserta juga dibekali materi tentang tata niaga sampah anorganik bernilai ekonomi agar pengelolaan TPS3R tak hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, tetapi juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat.

“Harapan kami ini nantinya dapat mengurangi timbulan sampah dari sumbernya,” pungkas pria berkacamata itu.

Saat ini pembangunan rumah kompos di 16 titik Kota Batu telah melewati tahap administrasi perencanaan.

Proses selanjutnya yakni pengajuan proposal untuk mengeksekusi pembangunan.

Nantinya dalam proses pengerjaan lahan rumah kompos itu, DLH menunjuk kelompok masyarakat (Pokmas) setempat.(myu)

 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved