Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Suara Terakhir di Reruntuhan: Haical Santri Al Khoziny Salat Isya Berjamaah, Subuh Temannya Membisu

Suara terakhir di reruntuhan: Haical santri Al Khoziny salat isya berjamaah, subuh teman-temannya sudah membisu, tak ada jawaban.

SURYAMALANG.COM/M Taufik/KOMPAS.com/ANDHI DWI
PONPES AL KHOZINY AMBRUK - Proses evakuasi manual oleh Tim SAR (KIRI) dilakukan ketika terlihat ada korban di balik reruntuhan bangunan yang ambruk di Ponpes AL Khoziny. Syehlendra Haical (KANAN) saat dijenguk Mensos RI, Saifullah Yusuf, Sabtu (4/10/2025). Haical santri Al Khoziny ajak teman salat isya berjamaah, subuh tak ada sahutan. 

Tragedi ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny bukan hanya peristiwa duka yang menelan korban, melainkan juga sebuah peringatan keras mengenai lemahnya budaya konstruksi aman di Indonesia.

Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Sudjatmiko mengatakan, dalam perspektif teknik sipil, sebuah bangunan seharusnya tidak runtuh secara tiba-tiba jika sejak awal perencanaan, perancangan, hingga pelaksanaan pembangunan mengikuti prinsip-prinsip standar yang telah ditetapkan.

"Kejadian ini menjadi pelajaran bahwa tidak boleh lagi ada nyawa melayang akibat pembangunan yang dilakukan tanpa perencanaan memadai," ujar Sudjatmiko dalam keterangannya dikutip Sabtu (4/10/2025).

Sehingga, pria berlatar belakang Sarjana Teknik ini mendorong adanya perbaikan dan perubahan nyata dalam praktik pembangunan ponpes di Indonesia.

Baca juga: Berharap Evakuasi Korban Bangunan Roboh di Ponpes Al Khoziny Tuntas Malam ini, Gunakan 2 Cara

Pria yang berpengalaman di bidang konstruksi itu juga menjelaskan, ambruknya bangunan sering kali buru-buru dilabeli sebagai "takdir" atau "musibah alamiah".

Padahal, pada banyak kasus, termasuk di pesantren, penyebab utamanya justru terletak pada kegagalan konstruksi.

Menurut Sudjatmiko, dalam disiplin teknik sipil, kegagalan struktur tidak pernah terjadi begitu saja. 

Ada yang disebut faktor keamanan (safety factor) dalam setiap desain.

Bahkan jika material lebih lemah atau beban lebih berat dari perkiraan, seharusnya bangunan masih mampu menahan beban hingga batas tertentu.

Ambruknya gedung secara mendadak menandakan adanya kesalahan serius sejak tahap awal pembangunan, baik itu perhitungan, pemilihan material, maupun eksekusi di lapangan.

Baca juga: Kisah Heroik Dokter Aaron, Lakukan Amputasi dan Evakuasi Korban di Reruntuhan Ponpes Al-Khoziny 

Selain itu, lembaga pendidikan atau keagamaan seperti Ponpes memiliki beban sosial yang besar. 

Ratusan santri menempati asrama, masjid, dan ruang belajar dalam satu kawasan.

"Artinya, setiap kesalahan teknis bukan hanya soal bangunan roboh, melainkan juga soal nyawa manusia yang dipertaruhkan," tegasnya.

Lanjut Sudajtmiko, tragedi di Ponpes Al Khoziny harus menjadi pelajaran penting bagi ratusan Ponpes lain di Indonesia yang sedang atau akan membangun fasilitas baru.

(Kompas.com/Kompas.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved