Nganjuk

Tenda BPBD Kabupaten Nganjuk jadi Kelas Darurat di SDN II Jatigreges, Atap Ruang Kelas Ambruk

BPBD Kabupaten Nganjuk mendirikan dua tenda di Sekolah Dasar Negeri (SDN) II Jatigreges yang difungsikan sebagai kelas darurat bagi siswa

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/BPBD Nganjuk
TENDA KELAS - Personel BPBD Kabupaten Nganjuk mendirikan tenda di halaman Sekolah Dasar Negeri (SDN) II Jatigreges, Sabtu (25/10/2025). Tenda itu difungsikan sebagai kelas darurat.  
Ringkasan Berita:
  • BPBD Kabupaten Nganjuk mendirikan 2 tenda di SDN II Jatigreges yang difungsikan sebagai kelas darurat
  • Sebelumnya, salah satu kelas di sekolah itu atapnya ambruk dan dua kelas lain jadi ikut rawan ambruk
  • Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi meminta revitalisasi sekolah itu bisa segera direalisasikan

 

SURYAMALANG.COM, NGANJUK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk mendirikan dua tenda di Sekolah Dasar Negeri (SDN) II Jatigreges. 

Hal ini dilakukan menyusul peristiwa robohnya satu ruang kelas di sekolah yang berlokasi di Desa Jatigreges, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk tersebut. 

Baca juga: Kondisi Memprihatinkan SDN Pajaran III Kabupaten Malang, Siswa Belajar dalam Ancaman Sekolah Ambruk

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Nganjuk, Sutomo mengatakan pendirian tenda dilakukan pada Sabtu (25/10/2025). 

Tenda itu dipasang di halaman SDN II Jatigreges. 

"Setelah dilakukan assesmen lapangan, kami melaksanakan aksi tanggap darurat dengan mendirikan tenda di SDN II Jatigreges," katanya dikonfirmasi, Selasa (28/10/2025). 

Sutomo menjelaskan tenda tersebut difungsikan sebagai kelas darurat bagi siswa kelas 4, 5, dan 6 dengan jumlah total 17 orang. 

Pendirian tenda ini begitu penting dilakukan, karena pihak sekolah dan Dinas Pendidikan (Disdik) setempat mensterilkan ruang kelas 4 yang ambruk dari aktivitas siswa maupun guru. 

Aturan yang sama ditetapkan di ruang kelas 5 dan 6.

Pihak sekolah dan Disdik menilai atap dua kelas itu juga rawan ambruk.

Mengingat, ruangan kelas 4, 5, dan 6 letaknya berderet.

Keselamatan siswa dan guru jadi yang utama. 

"Kegiatan belajar mengajar (KBM) telah dilaksanakan di tenda itu mulai Senin kemarin," ungkapnya. 

Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi juga telah meninjau Sekolah Dasar Negeri (SDN) II Jatigreges. Kang Marhaen -sapaan Buapati-, meminta langkah penanganan darurat berjalan cepat, aman, dan terkoordinasi. 

Informasinya, ruang kelas 4, 5, dan 6 bakal direvitalisasi pada 2025. Saat ini program revitalisasi dalam tahap finalisasi. 

 

Atap Kelas Ambruk saat Jam Sekolah

Diberitakan sebelumnya, atap satu ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) II Jatigreges, Desa Jatigreges, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, ambruk. 

Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini. 

Sebab, para siswa dan guru sedang berkegiatan di luar ruangan kelas. 

Peristiwa robohnya atap ruang kelas terjadi pada Jumat (24/10/2025) sekira pukul 07.49 WIB. 

Menurutnya, kondisi atap ruang kelas itu memang memprihatinkan. Atap yang ambruk terjadi di ruang kelas 4.

Kala peristiwa itu terjadi, seluruh siswa sedang melaksanakan kegiatan bersih-bersih area luar kelas. 

Sementara, berdasar data, siswa kelas 4 berjumlah enam orang. 

Tanda-tanda atap kelas mau ambruk sempat disadari oleh dua siswa. 

Mereka mendengar suara seperti patahan rangka atap ketika berada di dalam kelas untuk mengambil perlengkapan. 

Mendengar suara itu, keduanya langsung beranjak dari dalam kelas dan menuju ruang guru. 

Mereka melaporkan ada yang tak beres pada struktur atap kelasnya. Para guru pun mengecek ruang kelas 4. Tak lama setelah dicek atap ambruk. (nen) 

 

Sumber: SuryaMalang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved