Kabupaten Madiun

8 Rumah Warga Kabupaten Madiun Alami Tanah Retak, Kondisi Rawan Setelah Hujan Lebat

Keretakan di tanah sampai ke rumah mulai muncul setelah beberapa jam dari hujan deras Selasa (28/10/2025) siang.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/FEBRIANTO RAMADANI
RETAK - Sumiati (kiri) bersama Anggota BPBD Kabupaten Madiun, mengecek kondisi ruang tamu yang mengalami keretakan tanah, Jumat pagi (31/10/2025). Total ada 8 rumah terdampak dan 10 KK di Dusun Morosowo, Desa Mendak, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, imbas hujan deras sejak Selasa (28/10/2025) 

Ringkasan Berita:
  • 8 Rumah warga Kabupaten Madiun lantainya alami keretakan
  • Retakan memanjang di sepanjang lantai rumah dengan lebar celah sekitar 10 Cm
  • Retakan muncul setelah hujan lebat pada Selasa (28/10/2025) siang 
 

 

SURYAMALANG.COM, MADIUN - Sebanyak 8 rumah warga Dusun Morosowo, Desa Mendak, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun lantainya mengalami keretakan seiring keretakan tanah yang membuat resah.

Para penghuni rumah yang alami keretakanpun sempat mengungsi , karena takut.

Sumiati tak mampu membendung isak tangis, usai melihat rumah miliknya, Dusun Morosowo, Desa Mendak, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, mengalami tanah retak.

Perempuan usia 40 tahun itu, menunjukkan keretakan, pada bagian permukaan lantai rumahnya, bersama Anggota BPBD Kabupaten Madiun, Jumat (31/10/2025) pukul 08.30 WIB.

Tidak tanggung tanggung retakan tanah membuka celah sekitar 10 sampai dengan 15 centimeter, memanjang. 

Mulai dari lantai ruang tamu sampai bagian dapur, tak luput dari retakan tanah.

“Kejadiannya mulai dari hujan deras Selasa siang (28/10/2025). Beberapa jam usai hujan muncul keretakan di tanah sampai ke rumah,” ungkap Sumiati.

Sumiati mengaku mendengar suara keretakan tanah yang cukup keras.

Situasi itu membuat ia panik, kemudian mengungsi bersama tetangganya, ke bangunan lebih tinggi.

“Ada 10 KK dan 8 rumah terkena dampak keretakan tanah. Saya khawatir kalau ada kejadian susulan,” tuturnya.

“Harapannya ada perhatian atau bantuan dari pemerintah daerah.Saya bingung harus tinggal di mana, hanya bisa pasrah,” imbuh Sumiati.

Kondisi sama juga dialami Warsini (38). Melihat rumah miliknya muncul keretakan pada tembok di ruang tamu dan belakang rumah, dirinya bersama suami mengevakuasi anak anaknya.

“Begitu ada retakan kami mengamankan surat surat dan barang berharga, lalu mengungsi ke tempat lebih aman. Ada 6 KK cari tempat aman di Musholla,” bebernya.

Warsini hanya bisa melaporkan peristiwa ini ke pihak berwajib, sambil meningkatkan kewaspadaan apabila kembali lagi terjadi hujan intensitas tinggi.

“Kami mengungsi satu malam saja. Sekarang situasinya membaik, kami kembali ke rumah.Kalau hujan lagi takut soalnya rumah masih retak retak. Kami cuma bisa pasrah,” pungkasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved