Anak Bunuh Ibu Jember
TAMPANG Imam Gujali Jember, Bunuh Ibu karena Dimarahi Tak Ikut Tahlilan, Besi Tambal Ban Melayang
Tampang Imam Gujali anak bunuh ibu di Jember karena dimarahi tak ikut tahlilan, besi tambal ban melayang, warga panik dan tak berani mendekat.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
Warga menyebut, Imam telah mengalami perubahan perilaku sejak rumah tangganya hancur lima tahun lalu.
“Sejak rumah tangganya gagal, Imam jadi tertutup dan jarang berinteraksi dengan warga,” ujar Oki.
Warga pun berharap pemerintah memberi pendampingan psikologis bagi keluarga korban serta pengawasan terhadap warga yang menunjukkan tanda-tanda gangguan mental.
Pernyataan warga itu juga dibenarkan oleh Kanit Reskrim Polsek Jenggawah Aiptu Akhmad Rinto.
"Karena kerap kali memarahi tersangka, gara-gara tersangka tidak segera dapat pekerjaan dan masih bergantung pada orang tua," jelas Rinto menjelaskan motif pelaku.
Baca juga: Pria di Jember Tewas Misterius, Ditemukan Tergeletak di Tengah Jalan dengan Luka Bacok
Rinto lalu menyebut, ada sedikit kelainan pada mental tersangka sejak bercerai dengan sang istri sehingga mempengaruhi semangat hidupnya.
"Ditambah lagi tersangka sudah berpisah lima tahun dengan anak istrinya, sehingga tersangka merasa dikucilkan dalam keluarga," ulasnya.
Rinto mengaku masih menggali keterangan dari saksi dan tersangka, sebab hingga kini belum diketahui jumlah pukulan benda tumpul yang dipukulkan terhadap korban.
"Kami masih melakukan pendalaman, sebab kemarin keluarga korban masih pusing sehingga belum bisa dimintai keterangan," paparnya.
Cerita Paman Pelaku
Kapsun (54) paman pelaku menjadi saksi atas peristiwa yang menimpa kakaknya, Susianti.
Saat peristiwa berlangsung, Kapsun berusaha melerai keponakannya Imam Gujali yang memukuli kepala korban.
Kapsun mengaku sempat diserang tersangka mengunakan vulkanisir yang digunakan untuk memukul Susianti.
"Tidak ada yang mengenai saya serangannya. Saya cari alat perlindungan seadanya, saya pakai bambu untuk mendorong tersangka (agar menjauh dari korban)," ujarnya, Rabu (5/11/2025) sebelum diperiksa Penyidik Polsek Jenggawah.
Menurut Kapsun, ada sebanyak lima orang di lokasi pembunuhan tersebut, tetapi tidak ada satu pun dari mereka berani melerai anak yang menganiaya ibunya tersebut.
"Waktu itu tidak ada yang melerai, cuma saya saja yang melerai. Tapi saya juga diserang," kata Kapsun.
Baca juga: BREAKING NEWS : Wakil Ketua DPRD Jember Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Konsumsi Sosperda

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.