Kota Malang
Ekosistem Lamun di Malang Selatan Terancam, UB Peringatkan Dampak Lingkungan
Hasil penelitian Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB) mengungkapkan, tutupan lamun tercatat kurang dari 30 persen
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/UB
PENELITIAN LAMUN - Tim penelitian dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB) sedang melakukan pengukuran Lamun di Pantai Balekambang, Kabupaten Malang pada awal September 2025 kemarin.
Citra menegaskan, upaya perlindungan dan restorasi lamun harus melibatkan pemerintah, akademisi, maupun masyarakat.
Langkah ini tidak hanya penting bagi keberlanjutan ekosistem laut, tetapi juga mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim), poin 14 (Ekosistem Lautan), dan poin 17 (Kemitraan).
"Lamun adalah satu-satunya produsen primer di laut dangkal yang berperan sebagai penyimpan karbon biru,"
"Sudah saatnya ekosistem ini dipandang sebagai aset penting yang wajib dijaga," tandasnya.
Rekomendasi untuk Anda
Berita Terkait: #Kota Malang
Beras Medium Langka di Kota Malang Saat Bulog Pastikan Pasokan Terpenuhi |
![]() |
---|
Smart Box Karya Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Permudah Slow Learner Belajar Peta |
![]() |
---|
Ali Muthohirin Wakil Wali Kota Malang Tekankan Kenyamanan Transportasi dalam Rencana Trans Jatim |
![]() |
---|
Realisasi Program Rp 50 Juta per RT di Kota Malang Tidak Selalu Berbentuk Uang Tunai |
![]() |
---|
BTN Ajak Mahasiswa Universitas Negeri Malang Jadi Agen Perubahan di Era Digital |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.