Gebrakan Sang Pemimpin
Wali Kota Wahyu Hidayat Dorong 1000 Event untuk Hidupkan Ekonomi dan Pariwisata Kota Malang
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan komitmennya untuk menghidupkan perekonomian daerah melalui penyelenggaraan 1.000 event setiap tahun.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan komitmennya untuk menghidupkan perekonomian daerah melalui penyelenggaraan 1.000 event setiap tahun.
Program ini menjadi salah satu janji politik unggulan yang kini mulai diwujudkan dalam masa pemerintahannya bersama Wakil Wali Kota Ali Muthohirin.
Wahyu menjelaskan, kegiatan tersebut akan mencakup berbagai bidang, mulai dari olahraga, seni budaya, pendidikan, hingga ekonomi kreatif dan UMKM.
Tujuannya, agar setiap bulan Kota Malang selalu memiliki agenda yang bisa dinikmati warga maupun wisatawan.
“Kami ingin Kota Malang selalu ramai, selalu hidup. Setiap pekan ada kegiatan yang melibatkan masyarakat dan pelaku usaha lokal. Ini bagian dari upaya menggerakkan ekonomi kerakyatan,” ujar Wahyu.
Menurutnya, 1.000 event itu tidak hanya diselenggarakan oleh pemerintah kota, tetapi juga menggandeng komunitas, kampus, pelaku seni, dan kelompok usaha kecil menengah.
Pemkot Malang akan berperan sebagai fasilitator, penyedia ruang, dan pemberi dukungan logistik maupun promosi.
Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) ditunjuk sebagai koordinator utama program.
Melalui rencana kerja tahun 2025–2026, Pemkot Malang menyiapkan kalender event terpadu agar pelaksanaan kegiatan tidak tumpang tindih dan bisa tersebar merata di lima kecamatan.
“Konsepnya bukan hanya festival besar, tetapi juga kegiatan skala kelurahan yang melibatkan warga setempat. Misalnya lomba olahraga, bazar UMKM, pameran seni, dan kegiatan budaya,” kata Wahyu.
Melalui pendekatan tersebut, pemerintah berharap efek ekonomi yang ditimbulkan bisa dirasakan langsung masyarakat, terutama pelaku usaha mikro yang menyediakan makanan, kerajinan, hingga jasa transportasi lokal.
Selain aspek ekonomi, Wahyu juga ingin kegiatan itu memperkuat identitas Kota Malang sebagai kota kreatif dan kota pendidikan.
Ia menilai potensi sumber daya manusia dari kalangan pelajar dan mahasiswa dapat menjadi motor penggerak kegiatan seni, riset, maupun kewirausahaan.
Program 1.000 event ini rencananya akan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029.
Evaluasi pelaksanaan akan dilakukan setiap triwulan untuk mengukur dampak terhadap kunjungan wisata, perputaran ekonomi, dan partisipasi publik
“Saya ingin setiap event tidak hanya ramai, tapi juga berdampak. Ada nilai ekonomi, sosial, dan budaya yang tumbuh bersama masyarakat,” tegas Wahyu
Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi mengatakan program 1.000 event terdiri atas berbagai macam kegiatan.
Di dalamnya ada kegiatan olahraga, seni, budaya, literasi, dan ekonomi kreatif.
Kegiatan ini dijadwalkan bisa terselenggara setiap tahun di Kota Malang.
Melalui program inilah, ia optimis bakal membangkitkan bisnis hotel dan restoran yang lesu akibat terdampak kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.
Baihaqi telah mengetahui adanya penurunan okupansi dari dampak efisiensi. Sebelumnya, kegiatan pemerintah mendominasi ruangan di perhotelan.
Setelah ada kebijakan efisiensi, jumlahnya turun drastis. Jika wisatawan banyak datang ke Kota Malang, maka bisa menjadi pelipur sepinya kegiatan pemerintah di perhotelan.
"Sebelum liburan memang ada penurunan okupansi," ujar Baihaqi.
Perhotelan menjadi andalan berkontribusi menumbuhkan perekonomian.
Bila okupansi hotel menurun, Baihaqi meyakini akan berdampak pada pendapatan asli daerah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.