Kota Malang

BRI Goes To Campus, Mahasiswa Universitas Negeri Malang dapat Ilmu Marketing Tentang Sepak Bola

BRI Goes To Campus, Mahasiswa Universitas Negeri Malang dapat Ilmu Marketing Tentang Sepak Bola

Penulis: Purwanto | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Purwanto
ILMU SEPAK BOLA - Gelaran BRI Goes To Campus di Universitas Negeri Malang (UM), Jumat (10/10/2025). Di acara ini para mahasiswa mendapatkan ilmu marketing tentang dunia sepak bola. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi sponsor utama kompetisi sepak bola di Indonesia, Super League atau I League pada musim 2025/2026.

I League melalui program tanggung jawab sosial menginformasikan kepada mahasiswa tentang potensi industri sepak bola di Indonesia dengan menggelar BRI Goes To Campus.

Kali ini BRI Goes To Campus membuat seminar sepak bola industri di Universitas Negeri Malang (UM), Jumat (10/10/2025).

Mengusung tema “Sepak Bola sebagai Industri dan Peluang Profesi Baru” ratusan mahasiswa mengikuti gelaran tersebut.

Hanif Marjuni, Manager Corporate Share Value (CSV) I League, menjelaskan bahwa seminar tersebut bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa.

Materi yang disampaikan yakni tentang potensi karir di dunia sepak bola yang kini bukan hanya soal pemain, melainkan sebuah industri yang melibatkan berbagai sektor profesi.

Baca juga: Calvin Verdonk dan Ole Romeny Siap Tempur saat Timnas Indonesia Melawan Irak, Wajib Menang!

"Sepak bola kini telah berkembang jauh melampaui olahraga biasa dan berubah menjadi industri dengan prospek yang sangat luas," terang Hanif.

"Jadi saat ini sudah menjadi industri global yang tidak hanya menghasilkan pemain terkenal, tetapi juga membuka berbagai peluang karir, baik di level lokal maupun internasional," tambahnya.

Ia menuturkan jika seminar tidak hanya teori namun juga dengan pelatihan berkelas.

"Seminar ini tidak hanya sekadar teori, namun juga diikuti dengan pelatihan berkelas yang dibagi dalam empat kelas berbeda," tuturnya.

"Kelas-kelas tersebut meliputi Medical Officer, Media Officer, Marketing Officer, dan Local Organizing Committee (LOC)," tambahnya.

Pihaknya berharap nantinya mahasiswa juga mengetahui peluang yang bisa diambil dari industri sepak bola.

"Kami ingin para mahasiswa mengetahui bahwa ada banyak peluang yang bisa mereka ambil di industri sepak bola," harapnya.

"Mahasiswa ekonomi bisa mendalami marketing, mahasiswa komunikasi bisa berkarir sebagai media officer, sedangkan yang berasal dari fakultas kedokteran bisa terlibat dalam tim medis sepak bola," tambahnya.

Hanif menekankan kepada mahasiswa pentingnya UMKM dalam ekosistem sepak bola.

Para pelaku UMKM kini memiliki peluang untuk ikut serta dalam perkembangan industri sepak bola.

Seperti menyediakan peralatan olahraga, merchandise, hingga kebutuhan konsumsi selama pertandingan.

Sementara itu General Manager (GM) Kompetisi dan Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) Takeyuki Oya menjelaskan bahwa perancangan matang harus dilakukan agar Timnas Indonesia lolos dan berlaga di Piala Dunia.

"Liga domestik di Jepang J1 League sendiri berdiri sejak tahun 1992."

"Selama perjalanan itu Jepang terus melakukan perencanaan yang matang hingga lolos Piala Dunia 1998."

"Jadi Timnas harus melakukan perancangan yang matang," terang Pria asal Jepang itu.

Ia menambahkan untuk mengembangkan sepak bola setara Jepang membutuhkan waktu yang lama.

"Untuk mengembangkan sepak bola di Indonesia setara dengan Jepang itu memang membutuhkan waktu yang cukup lama," jelasnya.

"Targetnya besar itu juga butuh waktu yang lama dengan perencanaan yang matang," tambahnya.

Pria yang berpengalaman selama 16 tahun di Liga Jepang itu berencana membuat sebuah kompetisi tersendiri bagi pemain-pemain lokal Tanah Air.

"Dan untuk pemain lokal. Saya punya visi agar diberikan kompetisi tersendiri agar kemampuan mereka turut berkembang," kata Oya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved