Bus Juragan 99 Trans Jadi Sarana Pelajar SDN 1 Buring Kota Malang Sadar Lalu Lintas Usia Dini

SURYAMALANG.COM, MALANG - Suasana riuh penuh tawa terdengar dari halaman SDN 1 Buring Kota Malang seusai para siswa melihat kedatangan Bus Juragan 99 Trans, Kamis (30/10/2025).

Mereka tak sabar, ingin melihat lebih dekat bus sleeper yang sedang parkir di depan sekolahnya itu.

Ternyata, kedatangan Bus Juragan 99 Trans ke sekolah ini merupakan bagian dalam program edukasi keselamatan berkendara yang digelar Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

Kegiatan ini menyasar siswa Sekolah Dasar (SD) untuk menanamkan kesadaran keselamatan lalu lintas sejak dini.

Antusiasme dari para siswa pun terlihat, ketika mereka menaiki bus sleeper yang telah disediakan.

Mereka saling berebut untuk duduk langsung di kursi bus, hingga mengayunkan tangan mereka untuk menyapa temannya yang berada di luar.

Hal itu merupakan respons dari keceriaan mereka usai melihat langsung fasilitas yang ada di dalam bus sleeper milik Gilang Widya Pramana ini.

Direktur Utama PT Gilang Sembilan Sembilan, Suluk Waseso Negoro, mengatakan bahwa kegiatan yang digelar di SDN 1 Buring Kota Malang tersebut merupakan bagian dari program SALUT atau Sadar Lalu Lintas Usia Dini yang diinisiasi oleh Kemenhub.

Baca juga: Operasi Gabungan Keselamatan Lalu Lintas, Dishub Kota Malang Tilang 17 Kendaraan Karena KIR Mati

"Keselamatan itu adalah bagian dari budaya, dan budaya harus ditanamkan sejak dini."

"Karena itu, kami berpartisipasi untuk mengenalkan budaya keselamatan berkendara kepada anak-anak," kata Suluk saat ditemui SURYAMALANG.COM seusai kegiatan, Kamis (30/10/2025).

Dalam kegiatan ini, lebih dari 250 siswa diajak mengenal berbagai aspek keselamatan di dalam bus.

Mulai dari penggunaan sabuk pengaman, fungsi pintu darurat, alat pemecah kaca, hingga peran kru dan pengemudi dalam menjaga keselamatan selama perjalanan.

"Anak-anak juga kami ajak mengenal profesi-profesi di balik perjalanan yang aman."

"Bahwa keselamatan bukan hanya tanggung jawab pengemudi, tapi juga penumpang yang harus tahu bagaimana berperilaku aman," ujarnya.

Juragan 99 Trans menjadi salah satu operator bus di Kota Malang yang digandeng Kemenhub dalam program ini.

SDN 1 Buring menjadi sekolah terakhir dari empat sekolah yang dikunjungi di Kota Malang dalam rangkaian kegiatan tersebut.

Menurut Suluk, edukasi ini juga menjadi bagian dari persiapan menghadapi masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Melalui kegiatan ini, pihaknya ingin menunjukkan bahwa transportasi umum, khususnya bus, aman dan nyaman digunakan untuk bepergian.

"Transportasi umum itu tidak kalah nyaman dibanding kendaraan pribadi."

"Kami ingin menumbuhkan kepercayaan masyarakat bahwa bepergian dengan bus itu aman, asalkan semua pihak siap," jelasnya.

Kedatangan bus sleeper milik Juragan 99 ke SDN 1 Buring Kota Malang langsung diserbu oleh siswa.

Dengan didampingi oleh guru, siswa cukup bersemangat untuk melihat langsung bus yang dikenal dengan sebutan 'bus sultan' ini.

"Seru sekali. Kursinya empuk dan ada bantalnya juga dan TV," kata Atul, siswi SDN 1 Buring Kota Malang.

Naik bus sleeper Juragan 99 Trans menjadi pengalaman yang pertama bagi Atul dan para siswa-siswi ini.

Maka tak heran, jika antusiasme dari para siswa cukup bersemangat saat bus tersebut datang ke sekolah mereka.

"Aku dulu pernah naik bus. Tapi busnya gak kayak gini."

"Kalau ini (Bus Juragan 99) enak lebih nyaman dan bagus," katanya.

Sementara itu, pihak Juragan 99 Trans terus berupaya untuk menjaga prinsip keselamatan kepada penumpang.

Dari sisi internal, prinsip keselamatan diterapkan melalui tiga kesiapan utama, yakni siap orang, siap armada, dan siap sistem.

"Setiap pengemudi dan co driver wajib memiliki sertifikasi kompetensi dan menjalani tes fit to work sebelum berangkat."

"Mereka dicek tekanan darah, waktu tidur, hingga kondisi kesehatan," ungkap Suluk.

Selain kesiapan pengemudi, armada bus juga harus dalam kondisi prima.

"Kami punya prinsip tire, brake, steering ban, rem, dan kemudi adalah tiga hal yang tidak bisa ditawar."

"Kalau ada kendala di salah satunya, armada tidak boleh jalan," tandasnya.