Kota Malang

Pemkot Malang Mulai Bangun Jembatan Bailey Sonokembang, Telan Anggaran Rp 350 Juta

Langkah ini merupakan upaya Pemkot Malang untuk memulihkan akses warga yang terdampak akibat ambruknya jembatan lama

Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
JEMBATAN SONOKEMBANG - Warga mendorong sepeda motornya di jalur jembatan bambu yang dibangun warga dekat Jembatan Sonokembang, Kota Malang, Senin (3/11/2025). DPUPRPKP Kota Malang mulai melaksanakan pembangunan jembatan bailey sebagai jembatan sementara di Jembatan Sonokembang. 

“Selama jembatan bailey ini belum terpasang, ini juga tetap kita fungsikan untuk akses masyarakat."

"Nanti setelah jembatan bailey terpasang dan bisa diakses masyarakat, maka jembatan bambu ini akan kita bongkar,” sambungnya.

Tak hanya membangun jembatan sementara, DPUPRPKP juga telah mengusulkan anggaran pembangunan jembatan permanen Sonokembang pada tahun anggaran 2026 sebesar Rp 5,3 miliar.

Pembangunan jembatan baru tersebut diharapkan dapat dimulai pada awal tahun 2026 setelah seluruh tahapan perencanaan dan penganggaran selesai.

“Jembatan permanen akan kita bangun baru, bukan diperbaiki."

"Lebarnya akan ditingkatkan dari 5,5 meter menjadi 7,5 meter dengan tambahan trotoar untuk pejalan kaki di kedua sisi,” terang Dandung.

Ketua RT 13, RW 04, Mario Sidiq mengatakan warganya membutuhkan keterbukaan informasi terhadap proses perbaikan jalan tersebut.

Tak hanya itu, informasi mengenai jalur alternatif juga perlu ditampilkan. Sejauh ini, ia belum melihat kerja Pemkot Malang untuk menghadirkan papan informasi.

"Intinya, warga membutuhkan keterbukaan informasi. Sebagai warga ya terganggu, tapi sangat wajar."

"Karena pembangunan yang dilakukan, menurut kami lumayan lama. Kami tidak mendapatkan informasi progres pembangunan," paparnya.

Dijelaskan Mario, banyak warga harus memilih jalur alternatif lain, yang mana terbatas hanya roda dua. Ada inisiatif warga yang membangun jembatan dan dilalui secara bergantian.

"Paling tidak warga yang berada di sekitar tersebut diberitahu. Misal berapa lama pengerjaannya."

"Mungkin ada plang informasi sehingga warga yang tidak tahu, menjadi tahu. Jalur alternatif yang digunakan sebagian warga, jalan memutar."

"Sementara kalau mau masuk di wilayah Jambangan, harus bergantian," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua RW 05, Miskun, menyampaikan apresiasinya atas langkah Pemkot Malang ini. Ia mengaku senang karena ada upaya perbaikan.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved