Kabupaten Malang
BPBD Kabupaten Malang Tetapkan Status Bencana dari Siaga Darurat Menjadi Tanggap Darurat
BPBD Kabupaten Malang telah menaikkan status keadaan darurat bencana dari siaga darurat ke tanggap darurat.
Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Eko Darmoko
Ringkasan Berita:
- BPBD Kabupaten Malang telah menaikkan status keadaan darurat bencana dari siaga darurat ke tanggap darurat
- Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin menyampaikan, status tanggap darurat ditetapkan sejak 30 Oktober 2025
SURYAMALANG.COM, MALANG - BPBD Kabupaten Malang telah menaikkan status keadaan darurat bencana dari siaga darurat ke tanggap darurat.
Peralihan status ini terjadi setelah beberapa bencana hidrometeorlogi terjadi sejak awal November 2025.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Pemkab Malang mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Malang tentang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi pada 3 Oktober 2025.
SK ini berlaku per 1 Oktober - 31 Desember 2025 atau selama 92 hari.
Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin menyampaikan, status tanggap darurat ditetapkan sejak 30 Oktober 2025.
Status ini diberlakukan sampai dengan Januari 2025.
"Sudah masuk tanggap darurat hidrometeorologi di Kabupaten Malang, jadi kita sudah tidak siaga darurat lagi," kata Ichwanul saat dikonfirmasi SURYAMALANG.COM, Rabu (4/11/25).
Baca juga: Detik-detik Angin Puting Beliung Hantam Desa Sumbersekar Kabupaten Malang, Ratusan Rumah Rusak
Ia menjelaskan, penetapan status tangap darurat ini berdasarkan beberapa tanda.
Yaitu mulai bermunculan bencana hidrometeorologi di antaranya pohon tumbang akibat angin kencang.
Pascapenetapan tanggap darurat, keesokan harinya, diaktakan Ichwanul mulai masif terjadi beberapa bencana.
Mulai 1-4 Oktober tercatat sebanyak 9 kejadian bencana akibat cuaca hujan.
"Empat hari berturut-turut terjadi bencana seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, hingga pohon tumbang," jelasnya.
Adapun rincian kejadian bencana itu tersebar di Kecamatan Dau, Ampelgading, Kepanjen, Pagak, Ngantang, Dampit, hingga Gondanglegi.
Antara lain 3 kejadian tanah longsor, 1 kejadian banjir, 1 kejadian cuaca ekstrem/angin puting beliung, 4 kejadian pohon tumbang.
Dari beberapa kejadian itu, bencana banjir di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, 1 November 2025 itu merenggut 2 nyawa.
Di antaranya seorang ibu bernama Julia Safitri (27) dan anaknya Aldafiatul Rifka (6) terseret derasnya arus Sungai Glidik ketika hendak menyeberang jembatan sesek dibonceng sepeda motor oleh suaminya, Teguh Srianto (32).
Kemudian, bencana angin puting beliung yang terjadi kemarin, 2 November 2025 di Dusun Semanding dan Dusun Krajan Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau.
Angin telah memporak-porandakan 137 rumah, 1 musala, 1 pos kamling, dan 1 balai RT.
Tak hanya itu, dua orang warga bernama Sunarti (47) dan Ahmad (51) mengalami luka-luka usai tertimpa reruntuhan material bangunan rumah. Mereka telah mendapatkan penanganan dari pihak medis.
Atas kejadian ini, BPBD Kabupaten Malang telah melakukan pendataan hingga berkolaborasi dengan berbagai phak terkait. Bantuan pun telah disalurkan.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa berhati-hati selama musim hujan."
"Terutama bagi masyarakat yang berada di daerah berpotensi bencana untuk meningkatkan kewaspadaannya," tegasnya.
Ichwanul Muslimin
Kabupaten Malang
bencana hidrometeorologi
hidrometeorologi
cuaca ekstrem
pohon tumbang
SURYAMALANG.COM
angin puting beliung
| SDN IV Kromengan Kabupaten Malang Nyaris Ambruk, Tapi Belum Kebagian Dana Rehab |
|
|---|
| Belasan Kontraktor Tak Dapat Jatah Proyek Pemkab Malang Rp 106 Miliar |
|
|---|
| Bupati Malang Tinjau Rumah Terdampak Angin Puting Beliung di Dau Sekaligus Serahkan Bantuan |
|
|---|
| 300 Mama Muda Akan Dilatih, Intervensi Pemkab Malang Genjot Penanganan Kemiskinan di Keluarga Rentan |
|
|---|
| Pencarian Ibu-Anak yang Hanyut di Sungai Glidik Malang Terus Dilakukan, Penyisiran di Pantai Licin |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/PUTING-BELIUNG-Bupati-Malang-Muhammad-Sanusi-meninjau-lokasi-terdampak-pascabencana.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.