Malang Raya Darurat Bencana

Daftar 16 Kecamatan Berpotensi Banjir di Kabupaten Malang

16 dari 33 kecamatan di Kabupaten Malang berpotensi mengalami banjir setiap hujan deras mengguyur.

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/BPBD KABUPATEN MALANG
JEJAK BANJIR - Kondisi Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang pasca banjir bandang, Sabtu (20/9/2025). Akibat hujan deras mengakibatkan sungai meluap dan menyebabkan banjir. 

Ringkasan Berita:
  • Bencana banjir yang terjadi karena faktor kombinasi antar faktor manusia dan alam.
  • Saat banjir terjadi, BPBD selalu berusaha mengevakuasi warga terdampak banjir.
  • Butuh kesadaran masyarakat dengan tidak membuang sampah ke sungai.

 

SURYAMALANG.COM, MALANG - 16 dari 33 kecamatan di Kabupaten Malang berpotensi mengalami banjir setiap hujan deras mengguyur.

Bencana banjir yang terjadi karena faktor kombinasi antar faktor manusia dan alam.

"Penyebab banjir bisa karena pendangkalan sungai, penyempitan badan sungai, atau karena alih fungsi fungsi lahan sawah atau perkebunan menjadi hunian," kata Ikhwanul Muslimin, Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Malang kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (16/11).

Penyebab lainnya dipengaruhi oleh anomali cuaca, yaitu hujan pada musim kemarau.

Curah hujan dengan intensitas tinggi di hulu juga bisa berdampak pada peningkatan volume air di hilir. Apalagi bisa terjadi sedimentasi besar-besaran di hilir.

"Orang membuang sampah sembarangan bisa menyebabkan terjadinya sedimentasi," tambahnya.

Daftar Kecamatan Rawan Banjir
- Kecamatan Pujon
- Kecamatan Ngantang
- Kecamatan Kasembon
- Kecamatan Karangploso
- Kecamatan Dau
- Kecamatan Singosari
- Kecamətan Lawang
- Kecamatan Pakis
- Kecamatan Poncokusumo
- Kecamatan Ampelgading
- Kecamatan Tirtoyudo
- Kecamatan Dampit
- Kecamatan Sumbermanjing Wetan
- Kecamatan Gedangan
- Kecamatan Kalipare
- Kecamatan Wagir

Dari 16 kecamatan tersebut, Kecamatan Sumbermanjing Wetan yang menjadi langganan banjir rob setiap tahun.

Mantan Camat Kepanjen itu menjelaskan kondisi permukaan tanah di daerah tersebut lebih rendah dibandingkan permukaan air.

"Saat terjadi banjir rob, air mengalir ke laut tapi kembali ke daratan. Itu terjadi karena adanya pendangkalan di sungai," bebernya.

Saat banjir terjadi, BPBD selalu berusaha mengevakuasi warga terdampak banjir. Tapi, mayoritas masyarakat tidak mau relokasi karena mata pencahariannya ada di kawasan banjir tersebut.

"Dengan ketangguhannya, mereka sudah bisa menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya," terangnya.

Untuk mengatasi permasalahan banjir butuh kesadaran masyarakat dengan tidak membuang sampah ke sungai, dan tidak menebang pohon di hutan secara besar-besaran.

Selain itu, BPBD Kabupaten Malang juga melakukan normalisasi sungai agar sungai bisa menampung air.

"Kami sudah melakukan normalisasi dan memasang tanggul. Insya Allah kami akan menanam 10.000 bibit pohon di Kecamatan Pujon pada 19 November nanti," terangnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved