Dugaan Briptu Rizka Bunuh Suaminya Brigadir Esco Supaya Utang di Bank Lunas, Jumlahnya Fantastis
Dugaan Briptu Rizka bunuh suaminya Brigadir Esco supaya utang di bank lunas, jumlahnya fantastis, rekonstruksi sudah digelar, begini hasilnya.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Kasus pembunuhan yang melibatkan Anggota Polisi Bhabinkamtibmas Desa Lembar, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Briptu Rizka Sintiyani masih bergulir.
Briptu Rizka diduga membunuh suaminya sendiri, Anggota Intel Polsek Sekotong Lombok Barat, Brigadir Esco Fasca Rely setelah korban ditemukan tewas pada Minggu (24/8/2025) di belakang rumahnya, Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat.
Sebelum ditemukan tewas, Brigadir Esco dikabarkan hilang sejak Selasa (19/8/2025).
Rekonstruksi atau reka ulang adegan telah diperagakan tersangka Briptu Rizka pada Senin (29/9/2025) di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Baca juga: Briptu Rizka Tak Terima Jadi Tersangka Kasus Kematian Sang Suami Brigadir Esco, Ini Alasannya
Ada beberapa adegan yang diperankan pemeran pengganti karena tersangka Rizka menolak melakukannya.
Meski rekonstruksi kasus telah dilakukan, pihak kepolisian masih bungkam terkait motif dari peristiwa tersebut.
Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB, AKBP Catur Erwin Setiawan, saat ditemui di lokasi rekonstruksi enggan membeberkan motif pembunuhan.
“Mohon maaf, motif masih kami rahasiakan,” ujar AKBP Catur, Senin (29/9/2025) pasca-melaksanakan gelar perkara.
Supaya Utang di Bank Lunas?
Kuasa hukum keluarga Brigadir Esco, Lalu Anton Hariawan menyinggung soal motif kematian kliennya.
"Kalau motif teman-teman penyidik yang dalami," katanya.
Sementara kakek Brigadir Esco, Acim mengungkap titik terang untuk menjawab motif kematian Esco.
Menurut Acim, satu minggu sebelum Esco tewas, Rizka sempat menelepon bank.
"Kita dapat info dari kuasa hukum," kata Acim melansir TribunnewsBogor.com, Selasa, (30/9/2025).
Acim mengungkap, Briptu Rizka menanyakan soal aturan peminjam uang yang meninggal.
"Satu minggu sebelum kejadian kita dapat info bahwa bu Rizka nelepon ke bank, suami kita meninggal apa hutang lunas ?" kata Acim.
Baca juga: Alasan Briptu Rizka Melawan Ditetapkan Tersangka Pembunuh Suaminya Brigadir Esco, Ada Pelaku Lain?
Ternyata berdasarkan jawaban pihak bank, jika peminjam uang meninggal maka hutang dianggap lunas.
"Di situlah jawabannya adalah lunas," katanya.
Acim tak mengetahui pasti jumlah hutang Brigadir Esco, namun jumlahnya diperkirakan cukup fantastis.
"Gak tahu. kita lihat Rp 390-an (juta)," imbuhnya.
Atas informasi tersebut, keluarga Brigadir Esco semakin menaruh curiga pada Briptu Rizka.
"Iya (mencurigai)," kata Acim.
Pukulan di Bagian Belakang Kepala
Dari hasil rekonstruksi yang digelar Polda NTB dan Polres Lombok Barat berdasarkan penyidikan, ada adegan krusial yang diperagakan secara tertutup.
Kuasa hukum keluarga Esco, Lalu Anton Heriawan yang turut menyaksikan peragaan itu mengungkap korban mengalami kekerasan.
“Korban sempat dipukul dibagikan kepala oleh Brigadir Rizka,” ucap Anton ditemui di lokasi rekonstruksi, Senin (29/9/2025) melansir TribunLombok.com.
Anton menyebutkan, ada pula luka sayatan di wajah bagian dahi dan pipi serta telapak tangan bagian kanan korban.
“Kalau luka sayatan di bagian tangan kan itu naluri membela diri, gak ada orang yang mau mati konyol, maka kami yakini ada tersangka lain yang ikut terlibat,” jelasnya.
Adegan yang ditolak Rizka adalah memperagakan reka ulang di lokasi penemuan mayat Brigadir Esco yakni kebun belakang rumah.
Rizka menolak sebagai pihak yang membawa tubuh suaminya ke kebun belakang rumah.
Meski begitu, Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB AKBP Catur Erwin Setiawan menjelaskan, reka ulang adegan tetap dilanjutkan.
“Penolakan itu haknya tersangka, kami sudah sampaikan kami akan melaksanakan adegan selanjutnya kalau yang bersangkutan menolak itu haknya tersangka,” ucapnya.
Catur menyatakan, tersangka kooperatif dalam menjalani proses rekonstruksi meskipun menolak memperagakan sejumlah adegan.
“Sejauh ini tersangka masih koopratif, kalau penemuan bukan tersangka dan pakai peran pengganti,” katanya.
Baca juga: UPDATE Uji Laboratorium Sampel MBG Kasus Keracunan Siswa SMP Kota Batu, Ini Kata Polisi dan Dinkes
Adegan di kebun tempat penemuan mayat korban mengungkap adanya dua orang lain yang mengetahui kejadian.
Polisi pun memakai pemeran pengganti, yakni dua orang Mr. X yang membopong jasad korban dari rumah ke kebun.
Adegan selanjutnya Mr. X mengikat leher korban di batang pohon seolah-olah korban mengakhiri hidup padahal meninggal dunia karena dibunuh.
Catur mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih mendalami peran Mr X dalam kematian Brigadir Esco yang diduga sebagai tersangka lain.
“Sementara masih satu, kita lihat perkembangannya nanti bisa bertambah atau tidak yang paling krusial masih kami dalami,” ucap Catur.
Rekonstruksi Dinilai Tidak Transparan
Ayah almarhum Brigadir Esco, Samsul Herawadi menyinggung proses rekonstruksi yang menurutnya tidak transparan.
“Kan katanya terbuka tapi kenapa di tutup-tutupi begini, kan kami nggak paham. Kami pada saat rekonstruksi di dalam rumah juga ndak di kasih masuk,” tegasnya.
Samsul menyebutkan, keluarga dari tersangka seolah tak mau terbuka dan mencoba menyembunyikan fakta lain di balik kematian Brigadir Esco.
“Kalau memang satu arah mengungkap tersangka kenapa tidak kita kerja sama,” kata Samsul.
Baca juga: Kaki Terbakar Parah saat Operasi Punggung di RSUD Bojonegoro, Wanita Asal Tuban Lapor ke Polisi
Samsul bahkan sempat dituduh sebagai dalang di balik kematian anaknya sendiri.
“Sampai sampai saya dituduh balik bahwa saya lah dalang di balik kematian anak saya itu oleh Rizka. Itu disampaikan lewat media di podcast terakhir sebelum dia berangkat ke kalimantan,” pungkasnya.
Brigadir Esco diketahui tewas dengan kondisi wajah hancur, leher terikat tali, dan tubuh yang membengkak.
Polisi kemudian menetapkan istri Esco, Briptu Rizka sebagai tersangka.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
Brigadir Esco Fasca Rely
Briptu Rizka Sintiani
Dusun Nyiur Lembang Dalem
Desa Jembatan Gantung
Kecamatan Lembar
Lombok Barat
polisi tewas
SURYAMALANG.COM
Buntut Keracunan Pelajar Kota Batu dalam Program MBG, Dinkes dan SPPG Gelar Pertemuan, Ini Hasilnya |
![]() |
---|
Kejari Kabupaten Malang Periksa 47 Saksi Dugaan Kasus Korupsi Dana Hibah KONI |
![]() |
---|
Tak Hanya Sekolah Negeri, Pemkot Malang Perluas Program Seragam Gratis ke Sekolah Swasta pada 2026 |
![]() |
---|
Universitas Muhammadiyah Malang Kirim Mahasiswa ke Taiwan untuk Jalani Program Double Degree |
![]() |
---|
DPRD Kota Malang Buka Opsi Evaluasi Tunjangan Pegawai untuk Seimbangkan Kebutuhan Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.