DAFTAR 7 Gebrakan Purbaya Yudhi Sadewa Sebulan Jabat Menteri Keuangan, Ada Layanan Lapor Pak Purbaya

Setelah dilantik Presiden Prabowo pada 8 September 2025lalu, banyak gebrakan yang sudah dilakukan oleh Menkeu Purbaya. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Instagram @purbayayudhi_official
MENTERI KEUANGAN PURBAYA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tegas menjalankan kebijakan negara. Ia hanya melaksanakan perintah Pabowo, ia tidak peduli dengan pihak lain. Inilah 7 gebrakan terbaru Menkeu Purbaya setelah satu bulan dilantik. 

Bank BRI menyalurkan 62 persen dari Rp 55 triliun, dan Bank BNI sebesar 50 persen dari jumlah yang sama. 

Bank BTN menyalurkan 19 persen dari Rp 25 triliun, sedangkan Bank Syariah Indonesia (BSI) telah menyalurkan 55 persen dari Rp 10 triliun. 

Ke depan, Purbaya akan terus mendorong dan memastikan perbankan menyalurkan seluruh dana tersebut.

Terutama bagi BTN yang penyerapannya masih sangat rendah. Ke depan, Purbaya akan menyasar bank pembagunan daerha (BPD) untuk ditempatkan juga dana pemerintah ini. 

Sejauh ini baru ada dua BPD yang diincar pemerintah yaitu Bank Jakarta dan Bank Jatim. Meski begitu, Purbaya belum dapat memastikan besaran dana deposito yang akan ditempatkan di dua BPD tersebut.

"Saya taruh di Himbara yang Rp 200 triliun. Gimana kalau saya tambah beberapa puluh triliun ke Bank Jakarta? Saya tanya tadi ke Pak Gubernur apakah Bank Jakarta bisa nyerap? Jangan sampai saya kasih duit panik ngurusnya, waduh enggak bisa nyalurkan. Kata Pak Gubernur bisa," ucap Purbaya.

2. Perangi Rokok Ilegal

Dalam upayanya memberantas peredaran rokok ilegal, Purbaya bakal pelototi penjualan daring yakni e-commerce maupun luring seperti warung kelontong.

Sejumlah operator e-commerce telah dipanggil untuk memastikan mereka melarang penjualan rokok ilegal di platform masing-masing "Kami sudah panggil tuh marketplace untuk tidak mengizinkan penjualan barang-barang ilegal terutama rokok.

 Tadi mintanya by 1 Oktober tapi saya bilang secepatnya," ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa di kantornya, Jakarta, Senin (22/9/2025). Pihaknya juga akan menyisir penjual yang masih memperdagangkan rokok ilegal secara online dan akan menindak mereka.

Tak hanya di e-commerce, pemerintah juga akan mengecek penjualan produk tanpa pita cukai ii di toko-toko eceran dan warung kelontong. Sebab Purbaya mendapatkan laporan bahwa warung-warung kerap menjual rokok ilegal yang dikemas di dalam toples dengan harga murah.

"Yang jelas, bahwa siapapun yang jual rokok ilegal, di tempat mana, saya akan datangi secara random," ucapnya.

Di sisi lain, Purbaya juga meminta anak buahnya di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk terus memberantas rokok ilegal di lapangan. 

Kendati demikian, Purbaya juga berupaya tetap memperhatikan keberlanjutan industri rokok dalam negeri.

Caranya dengan menambah pembangunan kawasan industri hasil tembakau (KIHT) untuk menampung produsen-produsen rokok ilegal agar dapat beroperasi secara legal dan dikenakan tarif cukai sesuai kemampuan mereka. 

Dengan begini, pemerintah tidak hanya memberantas rokok ilegal dan menjaga keberlangsungan industri rokok, tetapi juga bisa menambah penerimaan negara. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved