FAKTA Pemerintah Indonesia Punya Deposito Rp 285,6 T di Bank, Menkeu Purbaya Janji Bakal Investigasi

Berikut ini fakta sebenarnya pemerintah Indonesia punya deposito senilai Rp 285,6 triliun di bank komersial. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM/Canva dan Instagram @purbayayudhi_official
MENKEU PURBAYA - Menkeu Purbaya janji akan investigasi dana pemerintah senilai Rp Rp 285,6 triliun dalam bentuk deposito di bank komersial. 

"Tapi setahu saya si biasanya kan bank ngasih kode yang jelas, kalau uang pemerintah kan uang pemerintah kan. Saya akan periksa nanti," imbuhnya.

Dia juga masih belum dapat merincikan uang tersebut ditempatkan di bank milik negara (Himbara) atau bank swasta.

Yang jelas, uang sebanyak ini ditempatkan di banyak bank komersial. 

Baca juga: FAKTA Sebenarnya Rencana Menkeu Purbaya Hapus Utang Warga Indonesia di Bawah Rp 1 Juta

Sebagai informasi, jumlah simpanan pemerintah di bank komersial mencapai Rp 653,4 triliun per Agustus 2025.

Angka ini meningkat pesat dibandi posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 411,6 triliun.

Simpanan pemerintah itu terdiri dari simpanan pemerintah pusat sebesar Rp 399 triliun dan pemerintah daerah sebesar Rp 254,3 triliun.

Adapun simpanan pemerintah daerah terdiri dari simpanan pemerintah provinsi Rp 60,8 triliun dan simpanan kabupaten/kota Rp 193,5 triliun.

Sementara jika dilihat dari jenis simpanannya, simpnana pemerintah di bank terdiri dari giro sebesar Rp 357,4 triliun, tabungan sebesar Rp 10,4 triliun, dan simpanan berjangka sebesar Rp 285,6 triliun.

Baca juga: Cerita Anak Menkeu Purbaya Dapat Teror Santet di Rumahnya, Sebut Kejadian Mistis yang Terjadi

Danantara Ngotot Soal APBN Untuk Utang Kereta Cepat

Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) membahas perihal utang kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh dengan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa

Dalam pertemuan antara Danantara dengan Purbaya, utang kereta cepat Whoosh masih diusulkan agar dibayar pakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Akan tetapi Purbaya tegas menolak usul tersebut, sesuai dengan pernyataan sebelumnya yang menolak utang proyek Whoosh dibebankan pada APBN.

Usul tersebut, awalnya disampaikan Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria.

Baca juga: Bodoh Amat Balasan Purbaya Diminta Setop Komentari Kementerian Lain yang Penting Anggaran Terserap

Lantas saat Media Gathering di Bogor, Jumat (10/10/2025), Purbaya mengaku belum dihubungi tentang masalah itu.

Akan tetapi Purbaya menyebut, proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) berada di bawah Danantara yang sudah punya manajemen dan dividen sendiri, sehingga sepatutnya bisa teratasi tanpa harus pembiayaan dari pemerintah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved