Utang Whoosh Diperpanjang sampai 60 Tahun, Purbaya Angkat Jempol, Mahfud MD Curiga Mungkin Koruptif

Utang Whoosh diperpanjang sampai 60 tahun, Purbaya angkat jempol, Mahfud MD curiga mungkin saja koruptif, ini sejumlah analisisnya.

TikTok @purbayayudhis/dok.Kemenko Polhukam/KOMPAS.com/Krisda Tiofani
UTANG PROYEK WHOOSH - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa (KANAN). Pakar hukum tata negara, Mahfud MD (KIRI). Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh (TENGAH). Pada Senin (20/10/2025), solusi untuk utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh adalah memperpanjang tenor atau jangka waktu pelunasan pinjaman sampai Rp60 tahun. Purbaya angkat jempol, Mahfud MD endus unsur koruptif. 

SURYAMALANG.COM, - Solusi untuk utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh telah menemui kesepakatan, yakni tenor atau jangka waktu pelunasan pinjaman diperpanjang sampai 60 tahun. 

Pelunasan utang Whoosh sempat jadi perdebatan, karena diusulkan untuk dibayar memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), namun ditolak dengan tegas oleh Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa.

Kini, setelah ada solusi mengenai pelunasan utang proyek tersebut, Purbaya tampak mendukung, namun pakar hukum tata negara, Mahfud MD memberi analisis kritis soal dugaan koruptif. 

Tenor pelunasan utang yang diperpanjang sampai Rp60 tahun disampaikan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca juga: Penyebab Jokowi Bukan Satu-satunya yang Tanggung Jawab Utang Whoosh Rp116 T, Prabowo Ikut Terikat

Luhut memastikan, pemerintah dan China sepakat merestrukturisasi pembiayaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). 

Skema baru ini memperpanjang masa pembayaran utang hingga 60 tahun agar beban keuangan proyek menjadi lebih ringan.

"Kemarin kita bicara dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), tidak ada masalah, karena kalau kita restructuring 60 tahun, itu kan jadi lebih kecil," kata Luhut dalam acara 1 Tahun Prabowo-Gibran, Senin (20/10/2025).

Luhut menjelaskan, perpanjangan tenor pembayaran akan menurunkan kewajiban tahunan secara signifikan.

"Jadi kita misalnya (bayar) Rp 2 triliun kira-kira satu tahun, dan kemudian penerimaan (dari operasional) Rp 1,5 triliun," ujarnya.

Baca juga: Pujian Purbaya, Danantara ke China Negosiasi Utang Whoosh Ditemani AHY: Saya Nggak Ikut kan, Top!

Menurut Luhut, kesepakatan dengan China sudah dicapai sejak beberapa waktu lalu. Namun, pelaksanaannya tertunda karena pergantian pemerintahan.

"Kita mau lakukan tadi restructuring dengan pihak China, dan itu mereka sudah setuju," ucapnya.

Luhut menambahkan, proyek kereta cepat telah memberi manfaat nyata bagi publik.

Selain mempercepat konektivitas, proyek ini juga membantu mengurangi polusi dan kemacetan.

"Sekarang kereta cepat sudah terintegrasi LRT, MRT dan busway. Jadi kita tanpa sadar negeri kita ini sebenarnya sudah maju," kata Luhut.

Adapun utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang ditanggung melalui konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencapai Rp116 triliun atau sekitar 7,2 miliar dolar AS. 

Purbaya Angkat Jempol

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved