4 Fakta Whoosh yang Ditelisik KPK Sejak Awal 2025: Murni Ide Jokowi, Pakar Hampir Jatuh dari Kursi

4 Fakta Whoosh yang diam-diam sudah ditelisik KPK sejak awal 2025: murni ide Jokowi, pakar hampir jatuh dari kursi, Mahfud MD siap dipanggil.

|
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO/M. Elgana Mubarokah
UTANG PROYEK WHOOSH - Sejumlah penumpang Whoosh (KIRI) saat tengah menunggu pemberangkatan di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/7/2024). Ilustrasi gedung KPK (KANAN). KPK Sedang menyelidiki dugaan mark up Whoosh ternyata sudah sejak wwal 2025, murni Ide Jokowi sampai pakar hampir jatuh dari kursi. 

Dugaan mark up proyek Whoosh sebelumnya sempat disinggung mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD dalam video yang diunggah di YouTube Mahfud MD Official pada pertengahan Oktober 2025.

Dugaan mark-up yang diungkap Mahfud—yang ia sebut bersumber dari ekonom Anthony Budiawan dan analis kebijakan publik Agus Pambagio—adalah perbandingan biaya pembangunan per kilometer.

"Menurut pihak Indonesia, biaya per 1 km kereta Whoosh itu 52 juta US dolar, tapi di China sendiri hitungannya 17 sampai 18 US dolar. Naik tiga kali lipat kan, ini yang menaikkan siapa, ini uang lari ke mana?" ungkap Mahfud. 

Buntut pernyataannya itu, Mahfud sempat diminta KPK untuk melapor. 

Namun, Mahfud mengatakan tidak akan membuat laporan ke KPK sebab tak punya kewajiban.

Baca juga: Satgas BLBI Dibentuk Mahfud MD Akan Dibubarkan Purbaya: Negara Rugi Rp 95 T, Dianggap Tak Paham

Meski demikian, Mahfud memastikan bersedia datang jika dipanggil untuk kebutuhan pemeriksaan.

"Saya nggak berhak laporan, nggak ada kewajiban untuk melapor. Saya siap dipanggil, kalau dipanggil saya akan datang. Kalau disuruh lapor ngapain, buang-buang waktu juga," katanya di Yogyakarta, Minggu (26/10/2025).

"Sebelum saya ngomong udah ramai duluan kan. Saya ngomong karena udah ramai aja. Mustinya KPK panggil orang yang ngomong sebelum saya, banyak banget punya data," lanjutnya.

Mahfud menilai dugaan mark up proyek kereta cepat Whoosh menimbulkan persoalan yang rumit lantaran dibangun melalui utang kepada China.

Sehingga, beban utang yang besar itu harus perlu negosiasi dengan pemerintah China.

"Harus negosiasi, ya, mau apa? Gak bisa bayar, ya, jalannya silakan saja (negosiasi)," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Tribunnews.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved