'Saya Nggak Tertarik' Purbaya Menolak Tegas Kabar Diajak Gabung Partai Politik, Begini Respons PAN

'Saya nggak tertarik' Purbaya jawab kabar diajak partai politik gabung, begini respons PAN sampai pengamat, bisa ikut jejak Boediono.

|
KOMPAS.com/DEBRINATA RIZKY
PURBAYA DAN PARPOL - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (KANAN) di kantor DPD RI pada Senin (3/11/2025). Purbaya (KIRI) dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI bersama Menteri Keuangan di kantor DPD RI Jakarta, Senin (3/11/2025). Purbaya menolak tawaran masuk parpol di tengah popularitasnya yang meroket, begini respons PAN. 

“Saya melihat ya popularitasnya tinggi, tetapi tentukan masyarakat juga menunggu kinerja. Jadi oleh karena itu, kita berharap Pak Purbaya bisa menunjukkan popularitasnya,” kata Eddy.

Eddy berharap, tingginya dukungan publik sejalan dengan kebijakan ekonomi yang mampu mendukung target pemerintah.

“Itu dapat dukungan besar dari masyarakat, itu juga nanti disupport oleh kebijakan-kebijakan yang kemudian berhasil mengangkat, mendongkrang perekonomian kita sesuai dengan arahan bapak presiden pertumbuhan ekonomi kita 2028 mencapai 8 persen,” terang Eddy.

 

Pengamat: Purbaya Bisa Ikuti Jejak Boediono

Berkaca dari Purbaya, sebesar besar sebenarnya kemungkinan seorang pejabat publik di Indonesia tetap berkarier tanpa berafiliasi dengan partai politik?

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak, menilai posisi Purbaya saat ini membuktikan bahwa seseorang bisa menjadi pejabat publik tanpa harus terlibat langsung dalam partai politik.

“Sangat bisa,” kata Zaki saat dimintai pandangan, Jumat (31/10/2025).

“Indonesia punya contoh seperti Pak Boediono. Beliau sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bappenas, Menteri Keuangan, dan Gubernur BI, lalu menjadi wakil presiden mendampingi Pak SBY,” lanjutnya.

Baca juga: Efek Setuju Sedikit dengan Jokowi: Purbaya Dituding Rocky Gerung Melunak soal Whoosh Koboi Cengeng

Menurut Zaki, peluang Purbaya untuk menempati posisi penting di pemerintahan masih terbuka lebar.

“Peluang Menkeu Purbaya untuk menjadi pejabat publik sangat terbuka, misalnya untuk mendampingi Prabowo sebagai wakilnya,” ujarnya.

Ia menilai kekuatan posisi Presiden Prabowo dalam koalisi pemerintahan membuat situasi politik lebih fleksibel terhadap figur non-partai.

“Prabowo menjadi veto player yang keputusannya akan didukung oleh partai-partai koalisi,” jelas Zaki. 

Karena itu, popularitas Purbaya bisa menjadi modal politik tersendiri meski ia bukan politisi.

“Sekarang popularitasnya memang tinggi. Banyak kebijakannya yang populistik dan disukai masyarakat,” ujar Zaki.

“Prabowo juga tampak menikmati gebrakan-gebrakan Purbaya,” tambahnya.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved