Lamongan

10 Tahun Tak Mau Hormat Bendera, Anak Bungsu Amrozi Akhirnya Jadi Paskibra, Kenapa? Ternyata . . .

Anak Bungsu Amrozi ini sudah 10 Tahun Tak Mau Hormat Bendera, Kisahnya Heboh. Terungkap, Ternyata ini Alasan Dia Bertobat

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Adrianus Adhi
Kolase/Youtube Harian Surya/Hanif

Ali Fauzi bertugas membaca teks proklamasi.

"Saya itu semalam gak bisa tidur, takutnya para mantan teroris dan kombatan yang terlibat bertugas dalam upacara ini akan banyak yang salah. Tapi Alhamdulillah, lancar semua," katanya.

Ali Fauzi ini secara khusus belajar field enggeneering (perakit bom) dan salah satu anggota spesial elit force Moro Islamic Leberation Fron (MILF).

Pada 1999 ditunjuk pimpinan JI untuk menjadi instruktur perakit bom untuk wilayah Jatim.Dan pada 2000 hingga 2002 menjadi kepala instruktur pelatihan militet di Ambon dan di Poso dengan bendera baru, organisasi Kompak.

Pada 2002 Ali kabur ke Mindanao dan bergabung dengan pasukan lamanya di Mindanao bergabung dengan Umat Patek, Abdul Matin, Marwan Malaysia, Muawiyah Singapura dan mendirikan camp baru yang jaraknya tidak jauh dari Marawi.

Akhir 2004 Ali tertangkap polisi nasional Philipina (PNP) dan dipenjara sampai akhirnya dideportasi tahun 2007.

Sampai di Indonesia sempat diperiksa dan dibina Saatgas bom Mabes Polri selama 8 bulan baru dipulangkan ke kampung halamannya.

Nah bagaimana profile pembawa bendera, Saiful Arif alias Abid alias David alias Jack, asal Glagah yang pernah bergabung konflik sektarian di Maluku dibawah bimbingan Abu Ridho dan pada 2003 pindah ke Poso.

Terlibat penyerangan terhadap warga Beteleme Poso. Terlibat baku tembak dengan BKO Brimob Aceh di Poso. Enam temannya tewas tertembak dan 3 luka parah.

Ia juga tertembak kakinya dan dibawa ke Dokes Polda Sulteng dan dirujuk ke RS Undata Palu, telapak kakinya terpaksa diamputasi. Keluar penjara pada 2006.

Jajaran komandan peleton atau Danton, ada nama Sunarno alias Asadullah , dia adalah keponakan pelaku bom Bali satu.

Lulusan pertama pelatihan militer JI Jawa Timur dibawah bimbingan pamannya, Ali Fauzi.

Sumarno paham dengan metode pemboman. Dan pada 2002 ditangkap karena terlibat Bom Bali satu ikut menyembunyikan bahan peledak dan amunisi dan diganjar penjara 5 tahun.

Uman Slamet alias Abu Dicky pernah bergabung dengan jaringan Ali Imron. Purnomo tokoh muda Tenggulun.

Pada LP ini ada sekitar 79 mantan napi teroris dan kombatan.

Sementara itu, Kapolres Lamongan Jawa Timur, AKBP Juda Nusa Putra mengaku bangga.

Ini bukti kalau para napiter tetap bisa menyatu dan kembali ke NKRI. "Ini buktinya dan mereka itu hatinya NKRI," ungkap Juda.

Yayasan Lingkar Perdamaian ini akan dikembangkan terus. Semuanya akan mendukung, termasuk pemerintah daerah.

(Surya/ hanif manshuri)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved